1. Bagaimana Proses Berpikir Masyarakat
Contoh Kasus : Kekerasan
Terhadap Anak.
Kekerasan
pada anak yang dilakukan orang tua pun dinilai sulit dihentikan. Hal inilah
yang membuat fenomena kekerasan terhadap anak seolah tak terus terjadi dan tak
pernah berhenti.
"Cara orang Indonesia mengasuh anak sebagian besar masih natural. Mereka masih mengasuh anak berdasarkan cara orang tua mereka mengasuh. Padahal zaman dan ada aturan hukum sudah berbeda.
"Cara orang Indonesia mengasuh anak sebagian besar masih natural. Mereka masih mengasuh anak berdasarkan cara orang tua mereka mengasuh. Padahal zaman dan ada aturan hukum sudah berbeda.
Contoh Kasus :
Seperti
kasus penelantaran anak yang mencuat beberapa waktu lalu di Cibubur.
"Kasus Cibubur itu ibunya bilang, 'saya mengasuh dengan cara saya. Dulu
bapak saya begini, jadi saya begini'".
Sebab
lainnya kekerasan pada anak yang dilakukan orang tua masih terus terjadi adalah
orang tua yang masih menganggap anak sebagai hak milik. "Orang tua
memperlakukan anak bukan sebagai anak yang didengar pendapat, memiliki hak
hidup, dan bisa memilih kepentingan terbaiknya.
Orang
tua merasa seolah mempunyai kekuasan penuh terhadap anak. Komunikasi pun sering
berjalan hanya satu arah sehingga jika perilaku anak tidak sesuai dengan
keinginannya, anak pun rentan menerima kekerasan.
"Anak melakukan kesalahan sedikit saja dipukul. Itu bagian yang harus diperbaiki, dari pola pikir masyarakat".
"Anak melakukan kesalahan sedikit saja dipukul. Itu bagian yang harus diperbaiki, dari pola pikir masyarakat".
Selain
itu, urusan anak yang dianggap sebagai urusan pribadi juga memperburuk fenomena
kekerasan terhadap anak yang dilakukan orang tua. Pasalnya banyak tetangga atau
orang sekitar yang sebenarnya mengetahui adanya kekerasan terhadap anak, namun
diam saja dan tidak melaporkan ke pihak yang berwenang lantaran takut dikira
mencampuri urusan orang lain.
Menurut Analisa Saya :
Seharusnya dalam sebuah keluarga tidaklah boleh ada kekerasan terlebih
terhadap seorang anak, cara mendidik anak yang seperti itu Patutlah di
persalahkan.
Dengan proses berpikir “Saya dulu di didik orang tua saya seperti ini, Jadi
saya akan mendidi anak saya seperti ini” itu adalah Proses Berpikir yang salah
sudah sudahlah KUNO !!!
Semua anak tidaklah sama, mereka memiliki proses berpikir yang berbeda-beda
bukan semua anak bahkan semua orang memiliki proses berpikir yang berbeda-beda,
mungkin ada yang bisa menerima ataupun.
Jika terjadi sebuah kekerasan terhadap anak, setiap anak memiliki Proses
Penerimaan yang berbeda-beda :
- Ada anak yang bisa menerima nya dengan proses berpikir yang berbeda-beda.
- Ada anak yang memiliki proses berfikir setelah terjadi kekerasan terhadapnya dia menerimanya begitu saja lalu tidak mengidahkannya.
- Ada pula Anak yang memiliki proses berfikir dengan menanggapinya dengan serius, sehingga dia merasa tidak diinginkan oleh orang tuanya, dan juga bisa menyebabkan si anak menjadi depresi bahkan bisa menyebabkan sang anak memiliki pemikiran untuk bunuh diri .
Dan Berbagai proses Berpikir anak yang bermacam-macam tentunya dalam menanggapi
kekerasan terhadap anak ini .
Dampak yang dihasilkanpun dalam Kekerasan terhadap anak ini bermacam :
- Anak menjadi Minder
- Anak menjadi Pendendam
- Anak memiliki perilaku yang Menyimpang
- Anak menjadi Trauma dalam sebuah Keluarga
Seharusnya dalam menaggapi ini WAJIB diadakan nya “Edukasi dalam mendidik
anak dalam sebuah Keluarga yang benar”.
Sehingga hal seperti ini tidak akan terulang lagi di kemudian hari.
Sumber : Kekerasan Terhadap Anak
2. Carilah Skiap
Ilmiah yang ada kaitannya dengna metode ilmiah, mengupas dengan contoh :
1.
Sikap Ingin Tahu
Sikap Ingin Tahu, adalah dimana apabila seseorang mendapati / menghadapi
suatu masalah yang baru maka dia akan memiliki rasa keinggintahuan yang tinggi
terhadap masalah itu dan ingin mengupas
/ menyelidiki masalah yang ia dapatin itu hingga menyelesaikan masalah
tersebut.
Contoh :
Saat
seseorang membuat sebuah eksperimen yang baru pertama kali, maka dia tidak /
belum mengetahui apa yang baru terhadap eksperimen yang dia buat tersebut,
sehingga dia memiliki rasa ingin tahu untuk bagaimana agar dia bisa
menyelesaikan masalah terhadap eksperimen nya tersebut agar eksperimen tersebut
bisa terselesaikan dengan hasil yang diinginkannya.
2.
Sikap Tekun
Sikap tekun adalah dimana saat seseorang mengadakan Penyelidikan, ia akan
berusaha mengulangi esperimennya agar sebuah hasil yang masih meragukan akan
mendapatkan hasil yang ia inginkan sampai hasil tersebut benar.
Contoh :
Saat
seseorang melakukan sebuah Penulisan Ilmiah dalam membuat Karya nya saat karya
tersebut masih ia ragukan akan kesempuranaan nya maka ia akan berusaha
mengulangi lagi eksperimen terhadap karya nya sehingga karya tersebut
menghasilkan karya yang sempurna menurutnya,
3.
Sikap Terbuka
Sikap terbuka adalah sikap dimana seseorang berusaha terbuka terhadap
argumen lain yang ditunjukan kepadanya.
Contoh :
Saat
seseorang membuat sebuah Penulisan Ilmiah, dan mendapati argumen / pendapat
dari orang lain terhadap karya nya maka ia harus memiliki sikap terbuka
terhadap sebuah kritikan atau respon negatif terhadap pendapatnya.
4.
Sikap Menghargai Karya Orang Lain.
Sikap Menghargai Karya Orang Lain adalah sikap dimana saat seseorang
menggunakan karya orang lain untuk Karya milik nya maka ia akan membuat sebuah
tanda bahwa ia memakai Karya orang lain juga dalam membuat karyanya, tidak
mengakui nya sebagai karya nya sendiri.
Contoh :
Dalam
membaut sebuah Karya Ilmiah, saat ia menemukan sumber lain yang dapat membantu
nya dalam menyelesaikan karya nya maka ia akan menyertakan sumber darimana ia
bisa sampai menyelesaikan karyanya, karena semata-mata ia menghasilkan karya
nya melewati bantuan karya orang lain juga.
3. Bedakan ada
berapa macam Karangan dan berikan contoh :
karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah
1.
Narasi
Secara sederhana, narasi dikenal
sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan
waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik.
Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah
narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur.
Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.
Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif.
2. Deskripsi ( Menggambarkan ).
Deskripsi adalah
karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca
seolah-olah melihat, merasa,atau mendengarkan hal tersebut.
Contoh :
Ketika berada di
pantai, tentu ada keinginan untuk menyaksikan matahari terbit dan matahari
terbenam. Begitu pula, ketika berada di Pantai Pangandaran, Jawa Barat,
matahari terbit dan terbenam dapat disaksikan dengan Indah. Bentuk semenanjung
dari Pantai Pangandaran membuat kita bisa menikmati matahari terbit di sisi
pantai timur dan tenggelam di sisi pantai barat.
Pemandangan Pantai Pangandaran sangat memesona. Di sebelah kanan terlihat perbukitan yang memanjang. Sementara itu, di sisi kiri terdapat perkampungan nelayan dengan beraneka perahu tradisional. Selain itu, di sisi kanan pun terdapat hutan cagar alam Pananjung yang dipakai sebagai penyangga ekosistem sekaligus tujuan wisata. Di pantai ini pun banyak dipenuhi kios cinderamata, penginapan, dan took kelontong. Hal ini sangat menarik jika mengabdikan pantai dengan teman atau keluarga dalam media foto atau video. Selain itu, hal ini pun dapat dijadikan pengalaman yang tidak akan terlupakan.
Pemandangan Pantai Pangandaran sangat memesona. Di sebelah kanan terlihat perbukitan yang memanjang. Sementara itu, di sisi kiri terdapat perkampungan nelayan dengan beraneka perahu tradisional. Selain itu, di sisi kanan pun terdapat hutan cagar alam Pananjung yang dipakai sebagai penyangga ekosistem sekaligus tujuan wisata. Di pantai ini pun banyak dipenuhi kios cinderamata, penginapan, dan took kelontong. Hal ini sangat menarik jika mengabdikan pantai dengan teman atau keluarga dalam media foto atau video. Selain itu, hal ini pun dapat dijadikan pengalaman yang tidak akan terlupakan.
3. Eksposisi
Eksposisi
adalah paragraf atau karangan yang mempunyai tujuan untuk memberikan informasi
mengenai sesuatu sehingga bisa memperluas pengetahuan pembaca. Paragraf
eksposisi bersifat ilmiah/ nonfiksi. Sumber karangan paragraf eksposisi ini
bisa diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman
Macam
macam paragraf eksposisi
1.Eksposisi
definisi
2.
Eksposisi proses
3.
Eksposisi klasifikasi
4.
Eksposisi ilustrasi (contoh)
5.
Eksposisi perbandingan & pertentangan, dan
6.
Eksposisi laporan
Contoh
topik yang tepat untuk eksposisi:
·
Peranan majalah dinding di sekolah
·
Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
Contoh karangan eksposisi pada
umumnya:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa
pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan
untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Contoh
paparan proses yang juga merupakan bentuk eksposisi:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan
mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi,
pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan,
juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan
informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan
laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang
tercantum dalam laporan tersebut.
4. Argumentasi
Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang
ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam penulisan argumentasi
isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana
disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat.
Tujuannya adalah agar pembaca yakin
bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Contoh :
Menurut Iskandar, sudah saatnya
masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau
memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia
mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan
sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke
jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia
tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Tanpa lulus UAN
mustahil bisa sampai perguruan tinggi. Pada akhirnya mereka akan menjadi
pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal untuk bekerja.
5. Persuasi
Persuasi adalah komunikasi yang
digunakan untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang lain. Melalui persuasi setiap individu mencoba
berusaha mempengaruhi kepercayaan dan harapan orang lain.
Contoh Paragraf Persuasi
atau Persuasif :
Penggunaan pupuk kimia memang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Penggunaan pupuk kimia juga dapat memberikan keuntungan yang melimpah bagi petani dari hasil panen. Tapi dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk kimia sangat berbahaya karena dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap lingkungan. Selain itu penggunaan pupuk kimia juga dapat membuat buah yang dihasilkan terkontaminasi dengan pupuk kimia ini sehingga kualitasnya berkurang. Oleh sebab itulah beralihlah ke pupuk kompos yang murah dan terjangkau juga aman bagi hasil panen.
Penggunaan pupuk kimia memang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Penggunaan pupuk kimia juga dapat memberikan keuntungan yang melimpah bagi petani dari hasil panen. Tapi dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk kimia sangat berbahaya karena dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap lingkungan. Selain itu penggunaan pupuk kimia juga dapat membuat buah yang dihasilkan terkontaminasi dengan pupuk kimia ini sehingga kualitasnya berkurang. Oleh sebab itulah beralihlah ke pupuk kompos yang murah dan terjangkau juga aman bagi hasil panen.
Sumber
:
No comments:
Post a Comment