Thursday, March 17, 2016

Bahasa Indonesia 2# < Tugas 1 >

   1.     Bagaimana Proses Berpikir Masyarakat

Contoh Kasus : Kekerasan Terhadap Anak.

Kekerasan pada anak yang dilakukan orang tua pun dinilai sulit dihentikan. Hal inilah yang membuat fenomena kekerasan terhadap anak seolah tak terus terjadi dan tak pernah berhenti. 

"Cara orang Indonesia mengasuh anak sebagian besar masih natural. Mereka masih mengasuh anak berdasarkan cara orang tua mereka mengasuh. Padahal zaman dan ada aturan hukum sudah berbeda.

Contoh Kasus :
Seperti kasus penelantaran anak yang mencuat beberapa waktu lalu di Cibubur. "Kasus Cibubur itu ibunya bilang, 'saya mengasuh dengan cara saya. Dulu bapak saya begini, jadi saya begini'".
Sebab lainnya kekerasan pada anak yang dilakukan orang tua masih terus terjadi adalah orang tua yang masih menganggap anak sebagai hak milik. "Orang tua memperlakukan anak bukan sebagai anak yang didengar pendapat, memiliki hak hidup, dan bisa memilih kepentingan terbaiknya.
Orang tua merasa seolah mempunyai kekuasan penuh terhadap anak. Komunikasi pun sering berjalan hanya satu arah sehingga jika perilaku anak tidak sesuai dengan keinginannya, anak pun rentan menerima kekerasan. 

"Anak melakukan kesalahan sedikit saja dipukul. Itu bagian yang harus diperbaiki, dari pola pikir masyarakat".
Selain itu, urusan anak yang dianggap sebagai urusan pribadi juga memperburuk fenomena kekerasan terhadap anak yang dilakukan orang tua. Pasalnya banyak tetangga atau orang sekitar yang sebenarnya mengetahui adanya kekerasan terhadap anak, namun diam saja dan tidak melaporkan ke pihak yang berwenang lantaran takut dikira mencampuri urusan orang lain. 

Menurut Analisa Saya :

Seharusnya dalam sebuah keluarga tidaklah boleh ada kekerasan terlebih terhadap seorang anak, cara mendidik anak yang seperti itu Patutlah di persalahkan.

Dengan proses berpikir “Saya dulu di didik orang tua saya seperti ini, Jadi saya akan mendidi anak saya seperti ini” itu adalah Proses Berpikir yang salah sudah sudahlah KUNO !!!

Semua anak tidaklah sama, mereka memiliki proses berpikir yang berbeda-beda bukan semua anak bahkan semua orang memiliki proses berpikir yang berbeda-beda, mungkin ada yang bisa menerima ataupun.
Jika terjadi sebuah kekerasan terhadap anak, setiap anak memiliki Proses Penerimaan yang berbeda-beda :

  1. Ada anak yang bisa menerima nya dengan proses berpikir yang berbeda-beda.
  2. Ada anak yang memiliki proses berfikir setelah terjadi kekerasan terhadapnya dia menerimanya begitu saja lalu tidak mengidahkannya.
  3. Ada pula Anak yang memiliki proses berfikir dengan menanggapinya dengan serius, sehingga dia merasa tidak diinginkan oleh orang tuanya, dan juga bisa menyebabkan si anak menjadi depresi bahkan bisa menyebabkan sang anak memiliki pemikiran untuk bunuh diri .

Dan Berbagai proses Berpikir anak yang bermacam-macam tentunya dalam menanggapi kekerasan terhadap anak ini .

Dampak yang dihasilkanpun dalam Kekerasan terhadap anak ini bermacam :

  1. Anak menjadi Minder
  2.  Anak menjadi Pendendam
  3. Anak memiliki perilaku yang Menyimpang
  4. Anak menjadi Trauma dalam sebuah Keluarga

Seharusnya dalam menaggapi ini WAJIB diadakan nya “Edukasi dalam mendidik anak dalam sebuah Keluarga yang benar”.
Sehingga hal seperti ini tidak akan terulang lagi di kemudian hari.



  2.     Carilah Skiap Ilmiah yang ada kaitannya dengna metode ilmiah, mengupas dengan contoh :

  1.       Sikap Ingin Tahu

Sikap Ingin Tahu, adalah dimana apabila seseorang mendapati / menghadapi suatu masalah yang baru maka dia akan memiliki rasa keinggintahuan yang tinggi terhadap  masalah itu dan ingin mengupas / menyelidiki masalah yang ia dapatin itu hingga menyelesaikan masalah tersebut.

Contoh :

Saat seseorang membuat sebuah eksperimen yang baru pertama kali, maka dia tidak / belum mengetahui apa yang baru terhadap eksperimen yang dia buat tersebut, sehingga dia memiliki rasa ingin tahu untuk bagaimana agar dia bisa menyelesaikan masalah terhadap eksperimen nya tersebut agar eksperimen tersebut bisa terselesaikan dengan hasil yang diinginkannya.

  2.       Sikap Tekun

Sikap tekun adalah dimana saat seseorang mengadakan Penyelidikan, ia akan berusaha mengulangi esperimennya agar sebuah hasil yang masih meragukan akan mendapatkan hasil yang ia inginkan sampai hasil tersebut benar.

Contoh :

Saat seseorang melakukan sebuah Penulisan Ilmiah dalam membuat Karya nya saat karya tersebut masih ia ragukan akan kesempuranaan nya maka ia akan berusaha mengulangi lagi eksperimen terhadap karya nya sehingga karya tersebut menghasilkan karya yang sempurna menurutnya,

  3.       Sikap Terbuka

Sikap terbuka adalah sikap dimana seseorang berusaha terbuka terhadap argumen lain yang ditunjukan kepadanya.

Contoh  :

Saat seseorang membuat sebuah Penulisan Ilmiah, dan mendapati argumen / pendapat dari orang lain terhadap karya nya maka ia harus memiliki sikap terbuka terhadap sebuah kritikan atau respon negatif terhadap pendapatnya.

  4.       Sikap Menghargai Karya Orang Lain.

Sikap Menghargai Karya Orang Lain adalah sikap dimana saat seseorang menggunakan karya orang lain untuk Karya milik nya maka ia akan membuat sebuah tanda bahwa ia memakai Karya orang lain juga dalam membuat karyanya, tidak mengakui nya sebagai karya nya sendiri.

Contoh :

Dalam membaut sebuah Karya Ilmiah, saat ia menemukan sumber lain yang dapat membantu nya dalam menyelesaikan karya nya maka ia akan menyertakan sumber darimana ia bisa sampai menyelesaikan karyanya, karena semata-mata ia menghasilkan karya nya melewati bantuan karya orang lain juga.

Sumber : Sikap Ilmiah


  3.     Bedakan ada berapa macam Karangan dan berikan contoh :

karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah 

1.     Narasi

Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.

Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif.

Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.

Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.

2.     Deskripsi ( Menggambarkan ).
Deskripsi adalah karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa,atau mendengarkan hal tersebut.

Contoh :
Ketika berada di pantai, tentu ada keinginan untuk menyaksikan matahari terbit dan matahari terbenam. Begitu pula, ketika berada di Pantai Pangandaran, Jawa Barat, matahari terbit dan terbenam dapat disaksikan dengan Indah. Bentuk semenanjung dari Pantai Pangandaran membuat kita bisa menikmati matahari terbit di sisi pantai timur dan tenggelam di sisi pantai barat.

Pemandangan Pantai Pangandaran sangat memesona. Di sebelah kanan terlihat perbukitan yang memanjang. Sementara itu, di sisi kiri terdapat perkampungan nelayan dengan beraneka perahu tradisional. Selain itu, di sisi kanan pun terdapat hutan cagar alam Pananjung yang dipakai sebagai penyangga ekosistem sekaligus tujuan wisata. Di pantai ini pun banyak dipenuhi kios cinderamata, penginapan, dan took kelontong. Hal ini sangat menarik jika mengabdikan pantai dengan teman atau keluarga dalam media foto atau video. Selain itu, hal ini pun dapat dijadikan pengalaman yang tidak akan terlupakan.



3.     Eksposisi
Eksposisi adalah paragraf atau karangan yang mempunyai tujuan untuk memberikan informasi mengenai sesuatu sehingga bisa memperluas pengetahuan pembaca. Paragraf eksposisi bersifat ilmiah/ nonfiksi. Sumber karangan paragraf eksposisi ini bisa diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman
Macam macam paragraf eksposisi
1.Eksposisi definisi
2. Eksposisi proses
3. Eksposisi klasifikasi
4. Eksposisi ilustrasi (contoh)
5. Eksposisi perbandingan & pertentangan, dan
6. Eksposisi laporan

Contoh topik yang tepat untuk eksposisi:
·         Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
·         Peranan majalah dinding di sekolah
·         Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.

Contoh karangan eksposisi pada umumnya:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.

Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk eksposisi: 
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.

4.     Argumentasi
Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam penulisan argumentasi isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat.
Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.

Contoh :
Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi. Pada akhirnya mereka akan menjadi pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal untuk bekerja.

5.     Persuasi

Persuasi adalah komunikasi yang digunakan untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang lain.  Melalui persuasi setiap individu mencoba berusaha mempengaruhi kepercayaan dan harapan orang lain.

Contoh Paragraf Persuasi atau Persuasif  :

Penggunaan pupuk kimia memang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Penggunaan pupuk kimia juga dapat memberikan keuntungan yang melimpah bagi petani dari hasil panen. Tapi dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk kimia sangat berbahaya karena dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap lingkungan. Selain itu penggunaan pupuk kimia juga dapat membuat buah yang dihasilkan terkontaminasi dengan pupuk kimia ini sehingga kualitasnya berkurang. Oleh sebab itulah beralihlah ke pupuk kompos yang murah dan terjangkau juga aman bagi hasil panen.

Sumber :


No comments:

Post a Comment