Penulisan
Teori
Organisasi Umum 1 #
Pengarang
:
Rangga
Malela
17113273
2KA35
Universitas
Gunadarma
2014/2015
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH S.W.T yang telah memberi Hidayah kepada umat Nya. Jika
bukan karena Nya ( ALLAH S.W.T ), maka Penulisan saya ini tidak akan pernah
selesai, Saya mengerjakan Penulisan ini merupakan Tugas dari Dosen Teori
Organisasi Umum 1# Universitas Gunadarma.
Semoga Rahmat Nya senantiasa Tercurah
kepada junjungan kita, Nabi Besar kita MUHAMMAD S.A.W, Kekasih Pilihan ALLAH
S.W.T, Semoga Rahmat Nya selalu tercurah untuk Anak, Sahabat maupun Saudara
kita nantinya.
Bekasi,
5 Oktober 2014
Rangga
Malela
BAB
1
PENDAHULUAN
B. Ruang
Lingkup
Agar
Pembahasan dalam Penulisan ini tidak terlalu luas maka, penulisan hanya
mengambil masalah tentang Apa dan
bagaimana cara menyajikan system Bilangan Organisasi saja, yang di sajikan secara singkat dengan
Bahasa Saya Sendiri.
C. Tujuan
Penulisan
Tujuan
Dari Penulisan ini untuk memenuhi Tugas Teori Organisasi Umum 1 #. Dan
Bertujuan agar para Khalayak yang setelah membaca Penulisan saya ini akan
mengerti apa itu Sistem Bilangan dan mengerti bagaimana cara menyajikannya.
D. Manfaat
Penulisan
Saya
Berharap agar para Khalayak yang setelah membaca Penulisan Saya ini semua orang
akan mengerti apa itu Sistem Bilangan dan mengerti bagaimana cara
menyajikannya, dan akan mulai menyukai cara menghitung System Bilangan dari
yang saya sajikan ini.
Sistem Bilangan merupakan suatu cara yang di gunakan untuk mewakili besar dari
suatu Item Fisik.
Sistem BIlangan yang dalam hubungan nya
berhubungan dalam computer, ada 4 Jenis Bilangan yang biasa di kenal dan di
pakai yaitu : Desimal, Biner, Oktal, HexaDesimal…
Dari setiap Sistem Bilangan menggunakan suatu
bilangan dasar yang menjadi penautannya yang disebut dengan Basis/ Base
tertentu, yaitu :
1. Desimal (Basis 10),
2. Biner (Basis 2),
3. Oktal (Basis 8) dan
4. Hexadesimal (Basis 16).
Berikut adalah merupakan Penjelasan dari ke 4
Sistem Bilangan diatas:
1. Desimal ( Basis 10 )
Desimal ( Basis 10 ) , Desimal merupakan suatu Sistem Bilangan yang paling umum dalam penggunaan
nya dalam kehidupan sehari-hari. Sistem Bilangan Desimal ini menggunakan 10
Basis yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
Sistem bilangan desimal dapat berupa :
·
integer desimal (decimal integer) dan
·
pecahan desimal (decimal fraction).
Untuk Sistem Bilangan Desimal dapat dilihat
dengan perhitungan sebagai Berikut :
Bilangan :
9154 :
915410 = 9 x 103
= 9000
1 x 102 = 100
5 x 101 = 50
4
x 100 =
4 +
9154
915410
10 à 10 disini merupakan Basis dari
bilangan Desimal itu sendiri .
9 x 103 =
9 à Merupakan Absolute
Value
10 à Merupakan Position
Value
3 à Merupakan Pangkat yang tergantung pada letak
Posisinya.
Note !!
Saat 4 x 100 = 4
Mengapa menghasilkan angka 4 karena pada saat
Bilangan memiliki pangkat ( …0 ) Maka hasilnya sama saja
dengan 1 (. 0 = .1 )
jadi sama saja, 4 x 100 = 4 x 1 = 4.
Value.
Di atas tadi kita lihat terdapat Absolute Value & Position Value. Absolute
Value merupakan Nilai Mutlak dari masing2 digit. Dan Position
Value Sendiri merupakan nilai Penimbang yang masing-masing dari bilangan
tergantung terhadap letak posisi nya dan bernilai dari Basis itu sendiri, dan
di pangkatkan dari urutan posisinya.
Urutan Posisi :
Posisi Digit ( Dari Kanan )
|
Position value
|
1
|
100 = 1
|
2
|
101 = 10
|
3
|
102 = 100
|
4
|
103 = 1000
|
5
|
104 = 10000
|
Dengan Begitu dapat kita artikan juga sebagai
Berikut :
901410 = ( 9 x 103 )
+ ( 0 x 102 ) + ( 1 x 101 ) + ( 4 x 100 )
Bisa juga sebagai Berikut :
901410 = ( 9 x 1000 ) + (0 x
100) + ( 1 x 10 ) + ( 4 x 1)
Sistem Bilangan juga dapat berupa Pecahan
Desimal / (decimal fraction), yang dapat saya tunjukan seperti ini.
173,6510 = 1 x 102
= 100
7 x 101 = 70
3 x 100 = 3
6 x 10-1 = 0,6
5 x 10-2 =
0,05 +
173,65
2. Biner ( 2 Basis )
Biner ( 2 Basis ) Merupakan Sistem Bilangan Binary yang Memiliki 2 macam symbol dari
2 Basis yaitu 1 dan 0 .
Ini merupakan contoh Bilangan Biner yang
Sekaligus (Di konversi ke sistem bilangan desimal) akan menjadi
sebagai berikut :
1010à 0 x 20 = 0
1 x 21 = 2
0 x 22 = 0
1 x 23 =
8 +
10
101à 1 x 20 =
1
0 x 21 = 0
1 x 22 = 4 +
5
Bisa Juga dengan cara Seperti ini.
1010 à ( 1 x 23 ) + ( 0 x 22 ) + ( 1 x 21 )
+ ( 0 x 20 )
8
+ 0
+ 2
+ 0
10
101 à ( 1 x 22 ) + ( 0
x 21 ) + ( 1 x 20 )
4 +
0 + 1
5
Position Value pada Biner : Merupakan
perpangkatan dari nilai 2 ( Basis ) :
Posisi
Digit ( Dari Kanan )
|
(
Position Value )
|
1
2
3
4
5
|
20 = 1
21 = 2
22 = 4
23 = 8
24 = 16
|
Cara Cepat Menghitung Bilangan Biner.
Basis Biner :
1 dan 0
Rumus :
128 64 32
16 8 4 2 1
Menghitung dengan menggabungkan Basis pada
Biner dengan Rumus di atas.
Contoh :
5à 128 64 32 16 8
4 2 1
Lihatlah tanda merah di nomor atas, itu menandakan
yang akan menjadi bilangan absolutnya.
Dengan artian seperti ini.
5à 128 64 32 16 8
4
2 1
1
0 1
Untuk menghasilkan angka 5 yang dapat kita
ambil dari rumus di atas adalah 4 dan 1 saja jadi di tandakan dengan angka 1 pada angka 4 dan 1 dan angka yang lain adalah 0, Bisa di artikan seperti ini, angka yang
akan kita ambil adalah 5 maka angka yang akan kita ambil dari rumus
adalah 4 dan 1 maka di beri tanda 1 dari angka 4 dan 1 di bawah nya seperti diatas bisa di anggap
seperti Angka Hidup dan yang lain hanyalah di tandai 0 yang bisa di artikan sebagai Angka Mati ….
Dan seperti inilah hasilnya :
5 à 128 64 32 16 8
4 2 1
1
0 1
Note !!!
Tanda Merah pada angka bisa di artikan sebagai
Angka Hidup
Tanda Hitam bisa di artikan sebagai Angka Mati
Maka :
5à 1 0 1
Contoh lain:
10à 128 64 32
16 8 4 2 1
1 0 1 0
10à 1010
7 à 111
6 à 110
Sisi Bilangan Biner terhadap Desimal :
Sisi Desimal
|
Sisi Biner
|
0
|
0
|
1
|
1
|
2
|
10
|
3
|
11
|
4
|
100
|
5
|
101
|
6
|
110
|
7
|
111
|
8
|
1000
|
9
|
1001
|
10
|
1010
|
Bisa di praktekan dengan Cara / Rumus diatas,
tapi sebaiknya cara cepat ini dihafalkan karena akan membuat kita menghitung
dengan sangat mudah.
3. Oktal ( Basis 8 )
Oktal ( Basis 8 ) Dalam Bilangan Oktal ini memilik Basis 8 dengan symbol 0, 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7.
Contoh :
1022à 2 x 80 = 2
2 x 81 = 16
0 x 82 = 0
1 x 83 = 512 +
530
1022 à (1 x 83) + (0 x 82 )
+ (2 x 81) + (2 x 80 )
512 + 0
+ 16
+ 2
512
+
18
530
50 à 0 x 80 = 0
5 x 81 =
40 +
40
50 à ( 5 x 81 ) + ( 0 x 80 )
40 + 0
40
100 à0 x 80 = 0
0 x 81 =
0
1 x 82 = 64
100 à ( 0 x 80 ) + ( 0 x 81 ) + ( 1 x 82 )
0 +
0 + 64
64
Position Value pada Bilangan Oktal dengan
perpangkatan 8(Basis) :
Posisi
Digit ( Dari Kanan )
|
( Position Value )
|
1
2
3
4
5
|
80 = 1
81 = 8
82 =64
83 =512
84 = 4096
|
4. Hexadesimal (Basis 16)
HexaDesimal ( Basis 16 ) Hexa yang Berarti 6 dan Desimal yang berarti 10, HexaDesimal
Yaitu merupakan Sistem Bilangan yang mempunyai Basis 16 dengan symbol 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12), D(13), E(14),
F(15).
nilai A = 10
nilai B = 11
nilai C = 12
nilai D = 13
nilai E = 14
nilai F = 15
Sekian sudah cukup sampai disini pembahasan Postingan saya kali ini, dan maaf apabila ada ketidaklengkapan pada postingan saya kali ini, yang mungkin akan saya lanjutkan di lain waktu, dan jika bagi anda ada yang belum bisa di mengerti, bisa menghubungi saya pada Menu Blog di atas.
Maaf jika terdapat kesamaan pada Penulisan saya kali ini, karena sejujurnya saya juga masih dalam tahap Pembelajaran dalam sebuah Penulisan .
Terima Kasih…
No comments:
Post a Comment