ORGANISASI BERKAS SEQUENTIAL
Organisasi
berkas indeks sequential adalah Berkas/file yang disusun sedemikian rupa
sehingga dapat diakses secara sequential maupun secara direct (langsung) atau
kombinasi keduanya, direct dan sequential.
Organisasi berkas sekuensial adalah merupakan cara yang paling
dasar untuk mengorganisasikan kumpulan record record dalam sebuah berkas .
Dalam organisasi berkas sekuensial, pada waktu record ini
dibuat, record-record direkam secara berurutan.
Record pertama ditempatkan pada posisi pertama dalam berkas,
record kedua ditempatkan pada posisi kedua dalam berkas dan seterusnya.
Begitu pula pada waktu pengaksesan dan pada waktu berkas ini
digunakan sebagai input, record-record harus diakses secara berurutan.
Gambar Struktur Sequential file
Sequential file
Jadi dalam organisasi berkas sekuensial, bukan berarti bahwa
record-record tersebut disimpan dalam urutan numerik .
Jika kita ingin
menambahkan suatu record pada berkas sekuensial, maka record tersebut akan
tercetak pada akhir berkas .
Organisasi berkas sekuensial dapat terdiri dari record-record
yang berbeda jenis
Contoh
Dalam sistem penggajian
terpadu ( intergrated personnel-payroll
system) mempunyai subuah berkas pegawai
( employee file ) yang terdiri dari dua jenis record yaitu :
Personnel record dan payroll record .
Record-record pada berkas tersebut tidak memerlukan format dan
ukuran yang sama .
Pada contoh tersebut ,berkas disortir berdasarkan : EMP-NO , REC
– TYPE .
Klasifikasi
berkas
Proses
Karena record-record dalam organisasi berkas sekuensial harus
diakses secara berurutan, maka berkas sekuensial lebih sering menggunakan batch
processing dari pada interactive processing
Master
file merupakan jenis berkas paling penting, terdiri dari field yang
isinya relative tetap.
1) reference master file berisi record yang
tak berubah/jarang berubah
contoh : Berkas pelanggan yang berisi field
: nomor rekening, nama, dan alamat
2) Dynamic master file berisi record yang
terus menerus berubah dalam kurun waktu tertentu. Berubah secara
berkala/berdasarkan suatu peristiwa transaksi
File
adalah kumpulan sejumlah kompenen yang bertipe data sama, yang jumlahnya tidak
tertentu.
File Teks ialah
file yang berisi data karakter. Dapat diakses secara sequential saja.
File
bertipe
ialah jenis file dengan tipe komponennya didefinisikan oleh pemprogram
Organisasi berkas dengan banyak Key.
Teknik untuk memberikan hubungan antara
sebuah indek dan data record dari berkas ada dua :
1.Inversion
Organisasi inverter file
ialah suatu pendekatan dasar untuk memberikan hubungan antara sebuah indek dan
data record dari file à inverse Sebuah key pada indek inverse mempunyai semua
nilai key dimana masing-masing nilai key mempunyai penunjuk ke record yang
bersangkutan à inverted file .Sebuah indek inverse dapat dibuat bersama sebuah
relative file atau sebuah indek.
2.sequential
Primary key à key yang dipakai untuk
menentukan struktur storage dari file Secondary key à key yang
lainnya.
· Organisasi berkas terdiri atas :
1.
Organisasi Sequential
2.
Organisasi Index
1. Organisasi
Sequential
Organisasi
Sequential meupakan proses dalam system berkas yang mengakses data secara
berurut.
keuntungan
utama dari teknik organisasi berkas sekuensial adalah kemampuan untuk mengakses
record berikutnya secara cepat .
POLA
AKSES
Pola akses adalah penentuan akses berdasarkan field tertentu .
Selama pola akses,
berkas sekuensial dapat dipasangkan dengan record-record yang sudah diurut pada
berkas, maka waktu aksesnya sangat baik .
Jadi kita harus
menentukan pola akses terlebih dahulu, kemudian baru menentukan organisasi
berkas sekuensial berdasarkan urutan yang sesuai dengan pola aksesnya , jangan
sebaliknya .
CONTOH
Berkas gaji yang disusun secara sequential berdasarkan NIP,
hendak diakses berdasarkan NAMA, maka program tidak baik .
Juga tidak baik mengakses record dengan urutan sebagai
berikut :
NIP ;
15024508 ,NIP ; 15024607
NIP :
15024115 ,NIP : 15028001
Dimana NIP tersebut belum tersortir
Media penyimpanan berkas sequensial
Berkas sequential dapat disimpan dalam
SASD seperti maknetic tape atau pada DASD seperti maknetic disk .
Beberapa alasan
untuk menyimpan berkas sequential pada DASD :
·
Pada umumnya komputer
dihubungkan dengan sedikit tape drive sehingga tidak cukup untuk menunjang
program aplikasi yang banyak membutuhkan berkas sequential .
Contoh :
Jika 3 berkas
sequential seperti master file, transaction file dan updata master file yang
digunakan oleh sebuah program, karena hanya ada 2 tape drive, maka salah satu
dari ketiga berkas tersebut disimpan
dalam disk .
·
Sistem yang dikonfigurasikan untuk fungsi berkas tertentu,
selalu disimpan dalam disk .
Contoh
Printer hanya dapat
menerima semua berkas yang akan dicetak, bila terlebih dahulu berkas tersebut
disimpan dalam disk. Jadi bila kita
ingin membuat sebuah berkas laporan maka harus ditetukan dari disk ke printer.
Karakteristik lalu lintas saluran dan kapasitas saluran pada sistem dapat
dibuat menguntungkan dengan cara memisahkan berkas-berkas dalam media
penyimpanan .
Contoh
Sebuah sistem akan
dikonfigurasikan dengan 2 tape drive pada satu saluran dan 2 disk drive pada
saluran lain. Jika volume data besar
yang dihasilkan oleh sebuah program dari 2 berkas sequential maka akan
menguntungkan bila berkas berkas tersebut diletakan pada peralatan yang
salurannya digunakan bersama sama .
Pembuatan Berkas Sequential
Pembuatan berkas
sequential meliputi penulisan record-record dalam serangkaian yang diinginkan
pada media penyimpanan.
Pembuatan berkas transaksi sequential meliputi tugas tugas ;
·
Pengumpulan data
·
Perubahan data dalam bentuk
bahasa yand dapat dibaca oleh mesin .
·
Pengeditan data
·
Pemeriksaan transaksi yang
ditolak
·
Penyortiran edit data
Ada
beberapa tahapan dalam organisasi berkas secara sequential, yaitu :
1.Pengumpulan
data
Proses
dimana data yang ada dikumpulkan secara berurut berdasarkan klasifikasi yang
membedakannya.
Pada tahap
pengumpulan data ini, semua data akan diurutkan secara bertahap dan
terorganisir dengan baik. Bentuk dari tahap ini adalah seperti pada Database Kemahasiswaan
seperti menampilkan IPK, menampilkan mata kuliah dan menmpilkan Biodata
mahasiswa.
Dalam Pembuatan berkas laporan sequential dikenal 3 jenis
record :
¨ Header record
Mencakup report header page header dan group header Dikenal
sebagai informasi pengenal ( identifying
information ) .
¨ Detail record
Mencakup isi laporan yang umumnya disusun dalam kolom .
¨ Footer record
Mencakup report footer page footer dan group footer Dikenal
sebagai informasi ringkasan ( Summary
information ) .
2.
Pemasukkan data ( input data )
Pada tahap
ini, data-data yang telah dibedakan dan dikumpulkan tersebut akan secara permanent dimasukkan
( di input ) kedalam suatu device penyimpanan. Device ( media ) penyimpanan ini
dapat berupa memori atau device penyimpanan lainnya. Contohnya adalah Data
pribadi dan KRS Mahasiswa.
Contoh :
Tabel Data Pribadi Mahasiswa
No NIM Nama
Jenis Kelamin Alamat
1 5095001 Emma Ramadhani
Perempuan Jl. Karya 23 A,
Medan
2 5095003 Suratin Doni Syahputra
Laki-laki Komp. Perumahan
PLN-Marelan
3 5095005 Vina Maya Perempuan Jl. Mangga Blok A - Kp. Lalang
4 5095007 Dini Adinda Perempuan Jl. Sultan Ageng 02 - Binjai
5 5095009 Rezha Harysham Laki-laki Komp. Perumahan
PLN-Marelan
3.Pengeditan`data
Tahap
selanjutnya yang harus dilakukan dalam proses secara sequential adalah
pengeditan data. Setelah data yang ada dikumpulkan dan proses input data juga
telah dilakukan maka proses selanjutnya adalah editing. Dalam tahap ini data
yang telah di input akan diubah ( edit ). Tahap ini berlangsung berdasarkan
pengguna atau user. User sangat dominant dalam tahap ini, sebab proses
pengeditan data yang ada berdasarkan perintah kerja dari user.
4.Penyortiran
data yang telah diedit
Tahap
terakhir dalam tahap sequential ini adalah penyortiran. Setelah user melakukan
pengeditan pada data-data yang ada, maka selanjutnya data yang telah di edit
tersebut kan di sortir. Dalam proses penyortiran ini, peran user juga sangat
dominan dalam mempengaruhi hasil dari penyortiran yang dilakukan.
ORGANISASI FILE
Adalah
suatu teknik atau cara yang digunakan menyatakan dan menyimpan record-record
dalam sebuah file.
Ada 4 teknik dasar organisasi file, yaitu :
• Sequential
• Relative
• Indexed Sequential
• Multi – Key
Secara umum keempat teknik dasar tersebut
berbeda dalam cara pengaksesannya, yaitu :
• Direct Access
• Sequential Access
Direct Access;
Adalah suatu cara pengaksesan record yang
langsung, tanpa mengakses seluruh record yang ada.
Contoh : Magnetic Disk.
Sequential Access;
Adalah suatu cara pengaksesan record, yang
didahului pengaksesan record-record di depannya.
Contoh : Magnetic Tape.
Ø Faktor-faktor
yang mempengaruhi dalam proses pemilihan organisasi file :
•
Karakteristik dari media penyimpanan yang digunakan
• Volume
dan frekuensi dari transaksi yang diproses
•
Respontime yang diperlukan
Ø Cara
memilih organisasi file todak terlepas dari 2 aspek utama, yaitu :
• Model
Penggunaannya
• Model
Operasi File
FILE ORGANIZATION : INDEX SEQUENTIAL
Selain organisasi
berkas sequential dan relative yang telah dibahas sebelumnya, berikut akan
dibahas mengenai organisasi berkas index sequential.
Contoh
sederhana dari organisasi ini adalah susunan data yang ada di sebuah buku
kamus. Kita bisa mengakses buku kamus tersebut
secara sequential (berurutan), maupun melalui index (daftar isi)nya. Jadi, file organization index sequential
adalah file yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara
sequential maupun secara direct (langsung), atau kombinasi keduanya, direct dan
sequential.
Ada dua
pendekatan dasar dalam menyusun organisasi berkas semacam ini, yaitu :
(1)blok index
dan data,
dan (2) prime dan overflow data area.
Untuk cara
pertama,
kita menyusun data dengan lebih memperhatikan ke data yang bersifat logik,
bukan fisik. Jadi, data dan index diorganisasikan ke dalam blok-blok. Blok-blok
index (daftar isi dalam buku kamus) diorganisasi secara sequential
(consecutive) dan bertingkat-tingkat (misal setiap blok hanya berisi 4 record
index yang berisi key field dan pointer). Setiap tingkat akan
menuju ke blok data (misal setiap blok hanya berisi 5 record data) di tingkat
selanjutnya dan seterusnya menuju ke blok data yang akan mendapatkan record
yang dicari secara direct (lihat skema di buku referensi hal. 60).
Bila
dilakukan penyisipan data dan blok tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh
(tidak ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi blok
dengan membentuk blok baru.Tentu, mungkin saja perubahan ini akan berdampak
pada isi blok index-nya.
Pendekatan
kedua adalah
dengan lebih memperhatikan aspek karakteristik dari hardware (fisik) alat
penyimpanan datanya. Biasanya disimpan di hard disk yang
memiliki cylinder dan track. Caranya hampir sama dengan cara di pendekatan
pertama, hanya di sini lebih ditekankan pada aspek fisik.
Jadi, yang
bertingkat-tingkat adalah cylender-nya dan blok datanya ditulis secara
consecutive di setiap track (misalkan 1 cylinder berisi 4 track, nomor 0 sampai
3). Index (pencarian data) tertinggi disebut dengan master index, dari master
index berturut-turut menuju ke blok-blok index tingkat berikutnya hingga meraih
record data yang berada di track-nya.
Bila
dilakukan penyisipan data dan track tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh
(tidak ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi track
dengan membentuk track baru.Tentu, track baru itu di luar prime data
file-nya, yaitu di overflow data area-nya.
Data yang
dimasukkan ke dalam file yang diorganisasi secara sequential akan dimasukkan
secara serial
(urut dari record pertama, kedua, dan seterusnya), baik data tersebut
dimasukkan secara urut abjad dari salah satu fieldnya, maupun tidak.
Misalkan, data pertama yang dimasukkan
adalah “Budi,” kedua “Ani,” dan ketiga “Aan,” maka urutan berdasarkan nomor
recordnya adalah :
1 Budi
2 Ani
3 Aan
]
PENAMBAHAN DATA
Penambahan
data (record) pada file yang telah diorganisasikan secara sequential dilakukan
di akhir record (menempati nomor record baru yang terakhir). Pada contoh di
atas, bila ditambahkan data “Ali,” maka data tersebut berada di nomor record 4,
setelah file tadi dibuka untuk perluasan (extend).
Andaikan,
data semua (contoh di atas), dimasukkan secara urut abjad nama, maka urutan
recordnya menjadi :
1 Aan
2 Ani
3 Budi
Lalu, bagaimana bila kita akan menambahkan
“Ali” ?. Karena penambahan data itu harus urut (ordered), maka kata “penambahan
data” menjadi “penyisipan data.” Hal ini tidak dapat dilakukan secara langsung
karena prinsip penambahan data secara sequential adalah di akhir record.
Tentunya, kita harus membuat program lagi
dan memerlukan file data baru agar letak dari “Ali” bisa sesuai dengan
urutannya.
]
PENGHAPUSAN DATA
Untuk
penghapusan data (record), prosedurnya sama, baik untuk sequential file yang
terurut maupun yang tidak terurut, yaitu memerlukan file baru sebagai
penampungnya. Misalkan, akan kita hapus data “Ani.”
Blok Indeks Dan Data
Pada
pendekatan ini berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam blok. Berkas
indeks mempunyai struktur tree, sedangkan berkas data mempunyai struktur
sequential dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record.
Prime dan Overflow Data Area
Pendekatan
lain untuk mengimplementasikan berkas indeks sequential adalah berdasarkan
struktur indeks dimana struktur indeks ini lebih ditekankan pada karakteristik
fisik dari penyimpanan, dibandingkan dengan distribusi secara logik dari nilai
key.
Indeksnya
ada beberapa tingkat, misalnya tingkat cylinder indeks dan tingkat track
indeks. Berkas datanya secara umum diimplementasikan sebagai 2 berkas, yaitu
prime area dan overflow area.
Misalnya setiap cylinder dari alat
penyimpanan mempunyai 4 track. Pada berkas binatang ada 6 cylinder yang
dialokasikan pada prime data area. Track pertama (nomor 0) dari setiap cylinder
berisi sebuah indeks pada record key dalam cylinder tersebut.
Entry pada indeks ini adalah dalam bentuk :
nilai key terendah, nomor track
No comments:
Post a Comment