Tuesday, November 10, 2015

ORGANISASI BERKAS SEQUENTIAL

ORGANISASI BERKAS SEQUENTIAL


Organisasi berkas indeks sequential adalah Berkas/file yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara sequential maupun secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya, direct dan sequential.

Organisasi berkas sekuensial adalah merupakan cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan kumpulan record record dalam sebuah berkas .

Dalam organisasi berkas sekuensial, pada waktu record ini dibuat, record-record direkam secara berurutan.
Record pertama ditempatkan pada posisi pertama dalam berkas, record kedua ditempatkan pada posisi kedua dalam berkas dan seterusnya.

Begitu pula pada waktu pengaksesan dan pada waktu berkas ini digunakan sebagai input, record-record harus diakses secara berurutan.

Gambar Struktur Sequential file

Sequential file



    Jadi dalam organisasi berkas sekuensial, bukan berarti bahwa record-record tersebut disimpan dalam urutan numerik .

      Jika kita ingin menambahkan suatu record pada berkas sekuensial, maka record tersebut akan tercetak pada akhir berkas .

Organisasi berkas sekuensial dapat terdiri dari record-record yang berbeda jenis

Contoh


 Dalam sistem penggajian terpadu  ( intergrated personnel-payroll system) mempunyai  subuah berkas pegawai ( employee file ) yang terdiri dari dua jenis record yaitu :
Personnel record dan payroll record .

Record-record pada berkas tersebut tidak memerlukan format dan ukuran yang sama .

Pada contoh tersebut ,berkas disortir berdasarkan : EMP-NO , REC – TYPE .



 Klasifikasi berkas

Proses


Karena record-record dalam organisasi berkas sekuensial harus diakses secara berurutan, maka berkas sekuensial lebih sering menggunakan batch processing dari pada interactive processing

            Master file merupakan jenis berkas paling penting, terdiri dari field yang isinya relative tetap.

1) reference master file berisi record yang tak berubah/jarang berubah
contoh : Berkas pelanggan yang berisi field : nomor rekening, nama, dan alamat

2) Dynamic master file berisi record yang terus menerus berubah dalam kurun waktu tertentu. Berubah secara berkala/berdasarkan suatu peristiwa transaksi

·         Operasi File Berkas

File adalah kumpulan sejumlah kompenen yang bertipe data sama, yang jumlahnya tidak tertentu.
File Teks ialah file yang berisi data karakter. Dapat diakses secara sequential saja.
File bertipe ialah jenis file dengan tipe komponennya didefinisikan oleh pemprogram Organisasi berkas dengan banyak Key.

Teknik untuk memberikan hubungan antara sebuah indek dan data record dari berkas ada dua :

1.Inversion

Organisasi inverter file ialah suatu pendekatan dasar untuk memberikan hubungan antara sebuah indek dan data record dari file à inverse Sebuah key pada indek inverse mempunyai semua nilai key dimana masing-masing nilai key mempunyai penunjuk ke record yang bersangkutan à inverted file .Sebuah indek inverse dapat dibuat bersama sebuah relative file atau sebuah indek.


2.sequential

Primary key à key yang dipakai untuk menentukan struktur storage dari file Secondary key à key yang lainnya.
·         Organisasi berkas terdiri atas :
1. Organisasi Sequential
2. Organisasi Index


1. Organisasi Sequential
    Organisasi Sequential meupakan proses dalam system berkas yang mengakses data secara berurut.
keuntungan utama dari teknik organisasi berkas sekuensial adalah kemampuan untuk mengakses record berikutnya secara cepat .

POLA  AKSES


      Pola akses adalah penentuan akses berdasarkan field tertentu .
      Selama pola akses, berkas sekuensial dapat dipasangkan dengan record-record yang sudah diurut pada berkas, maka waktu aksesnya sangat baik .
      Jadi kita harus menentukan pola akses terlebih dahulu, kemudian baru menentukan organisasi berkas sekuensial berdasarkan urutan yang sesuai dengan pola aksesnya , jangan sebaliknya .

CONTOH


Berkas gaji yang disusun secara sequential berdasarkan NIP, hendak diakses berdasarkan NAMA, maka program tidak baik .

Juga tidak baik mengakses record dengan urutan sebagai berikut  :
               
                  NIP ; 15024508 ,NIP ; 15024607
                  NIP : 15024115 ,NIP : 15028001
Dimana NIP tersebut belum tersortir


Media penyimpanan berkas sequensial


      Berkas sequential dapat disimpan dalam SASD seperti maknetic tape atau pada DASD seperti maknetic disk .

Beberapa alasan untuk menyimpan berkas sequential pada DASD :

·         Pada umumnya komputer dihubungkan dengan sedikit tape drive sehingga tidak cukup untuk menunjang program aplikasi yang banyak membutuhkan berkas sequential .

Contoh :
      Jika 3 berkas sequential seperti master file, transaction file dan updata master file yang digunakan oleh sebuah program, karena hanya ada 2 tape drive, maka salah satu dari ketiga berkas tersebut  disimpan dalam disk .

·         Sistem yang dikonfigurasikan untuk fungsi berkas tertentu, selalu disimpan dalam disk .

Contoh

      Printer hanya dapat menerima semua berkas yang akan dicetak, bila terlebih dahulu berkas tersebut disimpan dalam disk.  Jadi bila kita ingin membuat sebuah berkas laporan maka harus ditetukan dari disk ke printer. Karakteristik lalu lintas saluran dan kapasitas saluran pada sistem dapat dibuat menguntungkan dengan cara memisahkan berkas-berkas dalam media penyimpanan .

Contoh

      Sebuah sistem akan dikonfigurasikan dengan 2 tape drive pada satu saluran dan 2 disk drive pada saluran lain.  Jika volume data besar yang dihasilkan oleh sebuah program dari 2 berkas sequential maka akan menguntungkan bila berkas berkas tersebut diletakan pada peralatan yang salurannya digunakan bersama sama .

Pembuatan Berkas Sequential

      Pembuatan berkas sequential meliputi penulisan record-record dalam serangkaian yang diinginkan pada media penyimpanan.


Pembuatan berkas transaksi sequential meliputi tugas tugas   ;
·         Pengumpulan data
·         Perubahan data dalam bentuk bahasa yand dapat dibaca oleh mesin .
·         Pengeditan data
·         Pemeriksaan transaksi yang ditolak
·         Penyortiran edit data

Ada beberapa tahapan dalam organisasi berkas secara sequential, yaitu :

1.Pengumpulan data

      Proses dimana data yang ada dikumpulkan secara berurut berdasarkan klasifikasi yang membedakannya.
Pada tahap pengumpulan data ini, semua data akan diurutkan secara bertahap dan terorganisir dengan baik. Bentuk dari tahap ini adalah seperti pada Database Kemahasiswaan seperti menampilkan IPK, menampilkan mata kuliah dan menmpilkan Biodata mahasiswa.

Dalam Pembuatan berkas laporan sequential dikenal 3 jenis record   :
¨      Header record
Mencakup report header page header dan group header Dikenal sebagai informasi pengenal  ( identifying information ) .
¨      Detail record
Mencakup isi laporan yang umumnya disusun dalam kolom .
¨      Footer record
Mencakup report footer page footer dan group footer Dikenal sebagai informasi ringkasan  ( Summary information ) .

2. Pemasukkan data ( input data )
Pada tahap ini, data-data yang telah dibedakan dan dikumpulkan tersebut akan secara permanent dimasukkan ( di input ) kedalam suatu device penyimpanan. Device ( media ) penyimpanan ini dapat berupa memori atau device penyimpanan lainnya. Contohnya adalah Data pribadi dan KRS Mahasiswa.

Contoh :
Tabel Data Pribadi Mahasiswa

No     NIM           Nama              Jenis Kelamin               Alamat

1 5095001 Emma Ramadhani  Perempuan   Jl. Karya 23 A, Medan
2 5095003 Suratin Doni Syahputra   Laki-laki   Komp. Perumahan PLN-Marelan
3 5095005 Vina Maya   Perempuan   Jl. Mangga Blok A - Kp. Lalang
4 5095007 Dini Adinda   Perempuan   Jl. Sultan Ageng 02 - Binjai
5 5095009 Rezha Harysham   Laki-laki   Komp. Perumahan PLN-Marelan

3.Pengeditan`data

Tahap selanjutnya yang harus dilakukan dalam proses secara sequential adalah pengeditan data. Setelah data yang ada dikumpulkan dan proses input data juga telah dilakukan maka proses selanjutnya adalah editing. Dalam tahap ini data yang telah di input akan diubah ( edit ). Tahap ini berlangsung berdasarkan pengguna atau user. User sangat dominant dalam tahap ini, sebab proses pengeditan data yang ada berdasarkan perintah kerja dari user.


4.Penyortiran data yang telah diedit

Tahap terakhir dalam tahap sequential ini adalah penyortiran. Setelah user melakukan pengeditan pada data-data yang ada, maka selanjutnya data yang telah di edit tersebut kan di sortir. Dalam proses penyortiran ini, peran user juga sangat dominan dalam mempengaruhi hasil dari penyortiran yang dilakukan.

ORGANISASI FILE
Adalah suatu teknik atau cara yang digunakan menyatakan dan menyimpan record-record dalam sebuah file.

Ada 4 teknik dasar organisasi file, yaitu :
• Sequential
• Relative
• Indexed Sequential
• Multi – Key
Secara umum keempat teknik dasar tersebut berbeda dalam cara pengaksesannya, yaitu :
• Direct Access
• Sequential Access
Direct Access;
Adalah suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengakses seluruh record yang ada.
Contoh : Magnetic Disk.
Sequential Access;
Adalah suatu cara pengaksesan record, yang didahului pengaksesan record-record di depannya.
Contoh : Magnetic Tape.

   Ø  Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pemilihan organisasi file :
• Karakteristik dari media penyimpanan yang digunakan
• Volume dan frekuensi dari transaksi yang diproses
• Respontime yang diperlukan

   Ø  Cara memilih organisasi file todak terlepas dari 2 aspek utama, yaitu :
• Model Penggunaannya
• Model Operasi File

FILE ORGANIZATION : INDEX SEQUENTIAL

Selain organisasi berkas sequential dan relative yang telah dibahas sebelumnya, berikut akan dibahas mengenai organisasi berkas index sequential.
Contoh sederhana dari organisasi ini adalah susunan data yang ada di sebuah buku kamus. Kita bisa mengakses buku kamus tersebut secara sequential (berurutan), maupun melalui index (daftar isi)nya. Jadi, file organization index sequential adalah file yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara sequential maupun secara direct (langsung), atau kombinasi keduanya, direct dan sequential.


Ada dua pendekatan dasar dalam menyusun organisasi berkas semacam ini, yaitu :
(1)blok index dan data, dan (2) prime dan overflow data area.

Untuk cara pertama, kita menyusun data dengan lebih memperhatikan ke data yang bersifat logik, bukan fisik. Jadi, data dan index diorganisasikan ke dalam blok-blok. Blok-blok index (daftar isi dalam buku kamus) diorganisasi secara sequential (consecutive) dan bertingkat-tingkat (misal setiap blok hanya berisi 4 record index yang berisi key field dan pointer). Setiap tingkat akan menuju ke blok data (misal setiap blok hanya berisi 5 record data) di tingkat selanjutnya dan seterusnya menuju ke blok data yang akan mendapatkan record yang dicari secara direct (lihat skema di buku referensi hal. 60).

Bila dilakukan penyisipan data dan blok tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi blok dengan membentuk blok baru.Tentu, mungkin saja perubahan ini akan berdampak pada isi blok index-nya.
Pendekatan kedua adalah dengan lebih memperhatikan aspek karakteristik dari hardware (fisik) alat penyimpanan datanya. Biasanya disimpan di hard disk yang memiliki cylinder dan track. Caranya hampir sama dengan cara di pendekatan pertama, hanya di sini lebih ditekankan pada aspek fisik.

Jadi, yang bertingkat-tingkat adalah cylender-nya dan blok datanya ditulis secara consecutive di setiap track (misalkan 1 cylinder berisi 4 track, nomor 0 sampai 3). Index (pencarian data) tertinggi disebut dengan master index, dari master index berturut-turut menuju ke blok-blok index tingkat berikutnya hingga meraih record data yang berada di track-nya.
Bila dilakukan penyisipan data dan track tertentu (tempat data baru itu) sudah penuh (tidak ada tempat kosong/ padding lagi), maka akan dilakukan reorganisasi track dengan membentuk track baru.Tentu, track baru itu di luar prime data file-nya, yaitu di overflow data area-nya.

Data yang dimasukkan ke dalam file yang diorganisasi secara sequential akan dimasukkan secara serial (urut dari record pertama, kedua, dan seterusnya), baik data tersebut dimasukkan secara urut abjad dari salah satu fieldnya, maupun tidak.

Misalkan, data pertama yang dimasukkan adalah “Budi,” kedua “Ani,” dan ketiga “Aan,” maka urutan berdasarkan nomor recordnya adalah :
1 Budi
2 Ani
3 Aan

] PENAMBAHAN DATA
Penambahan data (record) pada file yang telah diorganisasikan secara sequential dilakukan di akhir record (menempati nomor record baru yang terakhir). Pada contoh di atas, bila ditambahkan data “Ali,” maka data tersebut berada di nomor record 4, setelah file tadi dibuka untuk perluasan (extend).

Andaikan, data semua (contoh di atas), dimasukkan secara urut abjad nama, maka urutan recordnya menjadi :
1 Aan
2 Ani
3 Budi

Lalu, bagaimana bila kita akan menambahkan “Ali” ?. Karena penambahan data itu harus urut (ordered), maka kata “penambahan data” menjadi “penyisipan data.” Hal ini tidak dapat dilakukan secara langsung karena prinsip penambahan data secara sequential adalah di akhir record.
Tentunya, kita harus membuat program lagi dan memerlukan file data baru agar letak dari “Ali” bisa sesuai dengan urutannya.

] PENGHAPUSAN DATA
Untuk penghapusan data (record), prosedurnya sama, baik untuk sequential file yang terurut maupun yang tidak terurut, yaitu memerlukan file baru sebagai penampungnya. Misalkan, akan kita hapus data “Ani.”

Blok Indeks Dan Data
Pada pendekatan ini berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam blok. Berkas indeks mempunyai struktur tree, sedangkan berkas data mempunyai struktur sequential dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record.

Prime dan Overflow Data Area
Pendekatan lain untuk mengimplementasikan berkas indeks sequential adalah berdasarkan struktur indeks dimana struktur indeks ini lebih ditekankan pada karakteristik fisik dari penyimpanan, dibandingkan dengan distribusi secara logik dari nilai key.

Indeksnya ada beberapa tingkat, misalnya tingkat cylinder indeks dan tingkat track indeks. Berkas datanya secara umum diimplementasikan sebagai 2 berkas, yaitu prime area dan overflow area.
Misalnya setiap cylinder dari alat penyimpanan mempunyai 4 track. Pada berkas binatang ada 6 cylinder yang dialokasikan pada prime data area. Track pertama (nomor 0) dari setiap cylinder berisi sebuah indeks pada record key dalam cylinder tersebut.
Entry pada indeks ini adalah dalam bentuk : nilai key terendah, nomor track






No comments:

Post a Comment