Saturday, April 30, 2016

Contoh Laporan Resmi < Penulisan Bebas Bahasa Indonesia 2 > 2

BAB  1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Di zaman globalisasi sekarang ini , ilmu kimia merupakan suatu ilmu pengetahuan yang sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat. Semua cabang ilmunya banyak diterapkan dalam berbagai bidang , contoh dalam bidang kesehatan dan aspek industri. Salah satu contoh kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari ilmu kimia adalah kegiatan penelitian atau praktikum yang umumnya dilakukan di laboratorium.
Ada sebagian masyarakat, khususnya mahasiswa yang belum bisa membedakan secara pasti mana yang merupakan zat tunggal atau campuran. Campuran merupakan zat yang mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari , salah satu bentuk umum dari campuran adalah larutan.
Larutan dapat didefinisikan sebagai campuran-campuran homogen dari dua zat atau lebih yang berdispersi sebagai molekul-molekul ataupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Disebut dengan homogen karena komposisi dari larutan begitu seragam sehingga tidak dapat diamati bagian-bagian komponen penyusunnya.
Larutan memainkan peranan penting dalam kehidupan. Didalam kebanyakkan reaksi berlangsung dalam larutan air. Banyak reaksi-reaksi yang dikenal , baik dalam laboratorium atau diindustri terjadi dalam larutan.
Dengan demikian kita diharapkan dapat membuat larutan dengan proses yang tepat , aman , dan bermanfaat, sehingga pengetahuan yang sudah kita miliki dari percobaan ini dapat diterapkan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu , perlu dilakukan percobaan Pemisahan dan Pemurnian ini agar dapat mengetahui zat-zat serta jenis-jenis apa saja yang dapat dimurnikan , selain itu juga untuk mempelajari cara-cara apa saja yang dapat dilakukan dalam pemurnian tersebut. Serta agar dapat memurnikan zat-zat yang telah terkontaminasi agar dapat dimanfaatkannya kembali untuk kehidupan sehari-hari.
1.2  Tujuan Percobaan
-          Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi daya larut.
-          Untuk mengetahui  prinsip-prinsip Pemisahan dan Pemurnian.
-          Untuk mengetahui metode-metode yang digunakan dalam Pemisahan dan Pemurnian tersebut.























BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Metode pemisahan  merupakan aspek penting dalam bidang kimia , karena kebanyakkan materi yang terdapat dialam berupa campuran. Untuk memperoleh materi murni dari suatu campuran , kita harus melakukan pemisahan. Berbagai teknik pemisahan dapat diterapkan untuk memisahkan campuran. Perusahaan air minum , memperoleh air jernih dari air sungai melalui penyaringan pasir dan arang. Air minum untuk keperluan laboratorium atau farmasi diperoleh melalui teknik pemisahan destilasi. Untuk memisahkan minyak bumi menjadi komponen-komponennya seperti elpiji , bensin , minyak tanah , dilakukan melalui teknik pemisahan destilasi bertingkat. Melalui teknik pemisahan , ternyata menghasilkan materi yang lebih penting dan lebih mahal nilainya. ( Sumar Hendayana , 2010 ).
            Campuran , campuran adalah gabungan antara dua zat atau lebih yang saling melarutkan , dimana masing-masing zat masih memiliki sifat asalnya. Campuran dapat dibedakan menjadi 2 , yaitu :
1.       Campuran Homogen
Campuran Homogen adalah campuran yang ditiap bagian-bagiannya mengandung bagian-bagian yang sama. Sehingga tidak dapat dibedakan secara fisik.
2.      Campuran Heterogen
Campuran Heterogen adalah campuran yang tidak merata atau campuran ditiap bagian-bagiannya tidak mengandung bagian-bagian yang sama. Sehingga dapat dibedakan secara fisik , kebalikan dari campuran homogeny. ( Hadiat , 2000).
            Larutan , larutan didefinisikan sebagai zat homogen yang merupakan campuran dari dua komponen atau lebih yang dapat berupa gas , cairan , atau padatan. Larutan gas dibuat dengan mencampurkan suatu gas kedalam gas lainnya. Karena semua gas bercampur dalam semua perbandingan , maka setiap campuran gas adalah homogen.
            Larutan cairan dibuat dengan melarutkan gas , cairan , atau padatan dalam suatu cairan. Jika sebagai cairan adalah air , maka larutan disebut “ larutan berair “. ( Keenan , 1989 ).
            Dua pengertian yang penting dalam larutan adalah solute ( zat yang dilarutkan ) dan Solven ( zat pelarut ). Pada umumnya komponen larutan yang paling besar merupakan pelarut , sedangkan komponen yang sedikit merupakan zat terlarut.
            Didalam kehidupan sehari-hari seringkali berbagai campuran dipisahkan menjadi zat murni , oleh karena itu dibutuhkan metode-metode yang dapat membantu atau mempermudah dalam penanganannya , diantara metode-metode tersebut adalah :
a.       Dekantasi ( Pengendapan )
Dekantasi adalah proses pemisahan zat padat dari zat cair yang saling tidak larut ( pada tempertaur tertentu ) dengan cara menuangkan zat cairnya.
b.      Filtrasi ( Penyaringan )
Penyaringan adalah suatu proses pemisahan zat padat dari zat cair dengan melewatkan campuran melalui penghalang yan berpori. Penghalang ini dapat berbentuk kertas yang berpori ( kertas saring ) , kain , atau plastic berpori.
c.       Kristalisasi
Kristalisasi adalah pembentukkan Kristal , terjadi bila zat berubah dari bentuk gas kebentuk padat atau dari bentuk cair kebentuk padat. Kristal adalah benda padat seperti garam , kuarsa , dan salju ada dalam bentuk-bentuk yang jelas simetris , telah lama para ilmuwan menduga bahwa atom , ion ataupun molekul zat padat ini juga tersusun secara simetris. ( Keenan , 1992 ).
d.      Sublimasi
Sublimasi  merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fase cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. Bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan-bahan yang mudah menyublim seperti konfer iod.
Proses yang dilakukan yaitu , bahan dipanaskan untuk mempercepat penyubliman. Uap bahan ditampung dalam sebuah wadah dan didinginkan agar uap mengkristal. Metode ini dimanfaatkan untuk pemurnian Kristal iod dan kanfer. Kanfer dan iod akan menguap , sedangkan partikel pengotor akan tersisa sehingga kanfer akan bersih dari pengotor. Contoh proses sublimasi ini adalah penguapan Naftalena ( kapur barus ). Naftalena adalah zat putih , berbau keras seperti  kamfer , rumus C10H8 yang didapatkan dari ter batu bara dan penting untuk pembuatan zat warna. Sublimasi juga bisa disebut perubahan langsung dari padat menjadi uap , atau sebaliknya. ( Meggy Yulia , 2009 ).
e.       Ekstraksi
Ekstraksi merupakan  pemisahan padatan dari suatu campuran berbentuk padatan , dengan cara menambahkan pelarut tertentu. Pemisahan ini didasarkan pada keadaan bahwa salah satu komponen campuran tersebut dapat larut kedalam pelarut yang ditambahkan tersebut. Selanjutnya proses ini diikuti dengan proses penyaringan , untuk menyaring zat yang tidak larut kedalam pelarut tersebut.
f.        Rekristalisasi
Rekristalisasi merupakan salah satu cara pemurnian zat padat yang jamak digunakan, dimana zat-zat tersebut atau zat-zat padat tersebut dilarutkan dalam suatu pelarut kemudian dikristalkan kembali. Cara ini bergantung pada kelarutan zat dalam pelarut tertentu dikala suhu diperbesar. Karena konsentrasi total impuriti biasanya lebih kecil dan konsentrasi zat yang dimurnikan , bila dingin , maka konsentrasi impuriti yang rendah tetapi dalam larutan sementara produk yang berkonsentrasi tinggi akan mengendap. ( Arsyad , 2001 ).
Kemudian suatu endapan dapat disaring dan dicuci tergantung sebagian besar pada struktur morfologi endapan , yaitu bentuk dan ukuran-ukuran kristalnya. Semakin besar Kristal-kristal  yang terbentuk selama berlangsungnya pengendapan , makin mudah mereka dapat disaring , dan mungkin sekali ( meski tak harus ) makin cepat Kristal-kristal itu akan turun keluar dari larutan , yang lagi-lagi akan membantu penyaringan. Bentuk Kristal juga penting. Stuktur yang sederhana seperti kubus , oktahedron , atau jarum-jarum sangat menguntungkan , karena mudah dicuci setelah disaring. Kristal dengan struktur yang lebih kompleks , yang mengandung lekuk-lekuk dan lubang-lubang , akan menahan cairan induk ( mother liquid ) , bahkan setelah dicuci dengan seksama. Dengan endapan yang terdiri dari Kristal-kristal demikian , Pemisahan kuantitatif lebih kecil kemungkunannya bisa tercapai. ( Svehla , 1979 ).
g.      Sentrifugasi
Sentrifugasi merupakan pemisahan padatan dari suatu suspensi dalam jumlah kecil dengan cara  pemusingan yang sangat cepat. Pemisahan ini didasarkan atas gaya sentrifugal yang terjadi dan gaya gravitasi.
h.      Destilasi
Destilasi merupakan pemisahan cairan dari suatu larutan dengan cara penguapan dan diikuti dengan proses kondensasi ( Pengembunan ). Pemisahan ini didasarkan pada perbedaan titik didih komponen zat cair dalam larutan. Jika komponen dipanaskan maka komponen yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Dengan  mengatur suhu secara cermat , kita dapat menguapkan lalu mengembunkan suatu komponen dengan komponen lain secara bertahap. Proses pengembunan terjadi dengan cara mengalirkan uap ke tabung pendingin.
i.        Kromatografi
Kromatografi merupakan suatu cara pemisahan dimana komponen-komponen yang akan dipisahkan terdistribusi kedalam dua fase , yaitu fase stasioner dan fase mobil. Fase stasioner membentuk lapisan dengan luas permukaan yang besar dan fase mobil akan merembes atau melajui lapisan stasioner tersebut. Pemisahan ini didasarkan atas perbedaan laju kelarutan komponen campuran pada fase stasioner dan fase mobil.
j.        Pemisahan dengan Corong Pisah
Campuran dengan 2 jenis cairan yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan corong pisah. Misalnya pada campuran air dan minyak , karena pengaruh kepolaran , kedua senyawa ini tidak bisa tercampur. Saat tercampur , minyak selalu berada diatas air karena massa jenisnya lebih ringan. Dengan membuka keran pemisah , maka air akan mengalir dan minyak akan tersisa dicorong atas.
k.      Pengayakan
Pengayakan adalah cara memisahkan komponen materi heterogen berdasarkan perbedaan volumenya .
Contoh            :   1. Mengambil batu pasir dari materi heterogen yang terbentuk oleh batu   kerikil dan batu pasir.
Contoh            :   2. Memisahkan atau mengambil beras yang mencampur dengan katul.
Beberapa contoh dari campuran :
·         Larutan gula , terbentuk oleh air dan gula , sifat gulanya masih ada dalam larutan yang ditunjukkan rasa larutan manis.
·         Uap kapur barus dalam udara , bau kapur barus masih tercium.
  Contoh dari campuran Homogen :
-          Emas 22 karat terbentuk oleh perak dan emas , tetapi logam perak dan emas tidak Nampak dalam materi homogen.
-          Larutan oralit terbentuk oleh air , gula dan garam , pada larutan ini komponen penyusunnya tidak Nampak.
Contoh dari campuran Heterogen :
-          Campuran yang terbentuk oleh air dan minyak goreng. Dalam campuran ini , minyak dan airnya dapat dilihat dengan jelas.
-          Gula pasir dimasukkan kedalam gelas yang berisi air hangat , gula larut rasa larutan dibagian bawah lebih manis daripada dibagian permukaan.
-          Suatu materi terbentuk oleh semen , batu kerikil dan batu pasir. Jika materi itu dibelah , maka semen , batu pasir , dan batu kerikilnya akan nampak jelas. ( belajar-kimia-dasar.blogspot.com )
Pemisahan Campuran dalam Kimia
Campuran tersusun dari beberapa unsure dan senyawa. Di ala mini terdapat berbagai macam campuran. Contohnya , air garam yang tersusun atas air , garam , dan zat padat terlarut lainnya. Agar unsure dan senyawa dalam campuran dapat dipisahkan , diperlukan beberapa cara yang disesuaikan dengan sifat zat penyusunnya. Pemisahan campuran dalam kimia dapat dilakukan dengan beberapa cara , yaitu sebagai berikut.
1.      Filtrasi ( Penyaringan )
Apakah kamu pernah membuat es jeruk atau melihat penjual es jeruk sedang melayani pelanggannya ? Apa yang digunakan penjual es untuk memisahkan air jeruk ( sari jeruk ) dari ampasnya ? Para penjual ini menggunakan alat penyaring dan proses yang dilakukannya disebut filtrasi atau penyaringan.
2.      Destilasi ( Penyulingan )
Ketika kamu akan memisahkan spiritus yang tercampur air , cara yang terbaik digunakan adalah destilasi. Mengapa ? Karena titik didih spiritus berbeda dengan titik air sehingga keduanya akan terpisah ketika dididihkan.
3.      Kristalisasi ( Pengkristalan )
Setiap hari kamu pasti makan garam. Ya , setidaknya , garam yang kamu makan itu sudah tercampur didalam masakkan ibumu. Apakah kamu pernah memikirkan bagaimana pemisahan garam dari air laut ? Para produsen garam memisahkan campuran garam dari air laut dengan cara kristalisasi. Hal pertama yang dilakukan adalah mengalirkan air laut ketambak-tambak , lalu menguapkannya dibawah sinar matahari hingga beberapa hari ketika seluruh air laut tersebut menguap, akan diperoleh Kristal-kristal garam.
4.      Sublimasi
Dalam proses menyublim , zat padat menguap menjadi gas ( contohnya kapur barus ). Sebagai catatan , Proses sublimasi hanya bisa dilakukan ketika zat yang dapat menyublim tercampur dengan zat yang tidak dapat menyublim. ( AnneAhira , 2011 ).
Penggunaan Pemisahan Campuran
1.      Pemurnian Garam Dapur
Air laut banyak mengandung mineral terutama garam dapur ( NaCl ). Petani garam dapur memisahkan garam dapur dengan menjemur air laut pada sebuah bangunan yang datar dan lapang. Garam yang diperoleh , kemudian diolah di industri untuk dicuci dan ditambah iodium.
2.      Pemurnian Air Minum
Air adalah sumber kehidupan. Air selalu diperlukan dalam setiap bidang kehidupan kita. Bagi penduduk Indonesia , tidak sulit untuk mendapatkan air tawar , namun didaerah Timur Tengah sulit untuk mendapatkan air tawar. Mereka melakukan penyulingan  ( destilasi ) untuk memperoleh air tawar secara besar-besaran. (easymatia , 2010 ).

BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.  Alat dan Bahan
3.1.1        Alat-alat
-          Spatula
-          Beaker Glass  ( Gelas Kimia ) 100 mL
-          Corong Gelas
-          Corong Pisah
-          Cawan Penguap
-          Batang pengaduk
-          Pipet Tetes
-          Hot Plate
-          Gunting
-          Jarum

3.1.2        Bahan-bahan
-          NaCl
-          Kapur tulis
-          Kapur Barus ( Naftalena )
-          Aquadest
-          Minyak goring
-          CuSO4.5H2O
-          Pasir
-          Kertas saring
-          Tissue
3.2      Prosedur Percobaan
3.2.1        Proses dekantasi
-          Dimasukkan 1 sendok pasir kedalam gelas kimia
-          (+) 20 mL Aquadest
-          Diaduk
-          Didiamkan beberapa menit
-          Dituangkan bagian atas
3.2.2.        Proses filtrasi
-          Dimasukkan bubuk kapur tulis kedalam gelas kimia
-          (+) 20 mL Aquadest
-          Disaring dengan kertas saring
3.2.3        Proses Kristalisasi
-          Dimasukkan 5 gram garam dapur keda;am 10 mL aquadest dalam gelas kimia
-          Diuapkan campuran ini hingga semua pelarut habis
3.2.4        Proses sublimasi
-          Ditimbang 2 gram garam , masukkan dalam cawan
-          Ditambahkan dalam cawan , 1 gram Naftalena
-          Ditutup cawan dengan kertas saring yang sudah dilubangi , dan tutup lagi dengan corong     yang dibalik dan diberi tissue pada lehernya
-          Dipanaskan
3.2.5.        Proses Ekstraksi
-          Dimasukkan 5 mL minyak goring kedalam corong pisah
-          Ditambahkan 10 mL Aquadest
-          Dikocok , diamati
-          Dituang larutan bagian bawah










BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Perlakuan
Pengamatan
Dekantasi
-   Dimasukkan 1 sendok pasir kedalam gelas kimia.
-   (+) 20 mL Aquadest.
-   Diaduk menggunakan batang pengaduk.
-   Campuran didiamkan beberapa menit.
-   Dituang bagian atas.

Filtrasi
-   Dimasukkan bubuk kapur tulis kedalam gelas kimia.
-   (+) 20 mL aquadest.
-   Diaduk dan disaring dengan kertas saring yang telah ditempel dicorong kaca.

Kristalisasi
-   Dimasukkan 5 gram garam dapur kedalam 10 mL aquadest dalam gelas kimia.
-   Diuapkan campuran ini hingga semua pelarut habis.
Sublimasi
-   Ditimbang 2 gram garam , dimasukkan dalam cawan.
-   Ditambahkan dalam cawan 1 gram naftalena.
-   Ditutup cawan dengan kertas saring yang sudah dilubangi , dan tutup lagi dengan corong yang dibalik dan diberi tissue pada lehernya.
-   Dipanaskan hingga kristal-kristal terangkat ke permukaaan corong kaca.

Ekstraksi
-   Dimasukkan 5 mL minyak goreng kedalam  corong pisah.
-   Ditambahkan 10 mL aquadest.
-   Dikocok , lalu diamati.
-  Dituang larutan bagian bawah.






-   Air menjadi keruh , karena kotoran yang terdapat didalam pasir tidak dapat tersaring , sehingga kotoran tersebut ikut turun bersama air.
-   Pasir tidak mengalami perubahan yang signifikan.




-   Air hasil penyaringan menjadi bening , tetapi masih terlihat keputih-putihan.
-   Bubuk kapur tulis yang disaring , tersaring pada kertas saring.



-   Setelah campuran diuapkan sehingga semua pelarut habis , hasilnya , garam yang digunakan mengeras dan lengket ( garam mengkristal ) pada gelas kimia.

-    Setelah dipanaskan , terdapat Kristal-kristal naftalena pada sisi corong kaca , sedangkan dalam cawan terbentuk endapan garam.
-    Sebagian naftalena yang tidak menempel akan tersebar ke udara, hal ini karena titik didih naftalena lebih rendah dari garam sehingga akan menyublim dan mengendap.




-   Minyak dan air tampak terpisah , minyak berada diatas dan air dibawahnya.
-   Airnya menjadi keruh.
-   Air dibagian bawah akan dituangkan sedangkan minyak tetap di dalam corong.
4.2  Pembahasan
Percobaan kali ini yang dilakukan mengenai Pemisahan dan Pemurnian dengan tujuan untuk  mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar atau telah tercampur. Percobaan kali ini ada 5 macam :
-          Pertama , yang dilakukan ialah Dekantasi ( pengendapan ) yaitu suatu proses pemisahan zat padat dan zat cair yang saling tidak larut ( pada temperature tertentu ) dengan cara menuangkan zat cairnya.Prinsip pemisahan ini adalah ukuran partikel pasir yang besar dan massa jenis pasir yang lebih besar sehingga mengendap dan dapat dipisahkan.
-          Kedua , yang dilakukan adalah Filtrasi ( penyaringan ) yaitu proses pemisahan zat padat dari zat cair dengan melewatkan campuran melalui penghalang yang berpori atau biasa disebut dengan kertas saring. Prinsipnya adalah perbedaan ukuran partikel yang lebih besar dari air sehingga dapat tersaring.
-          Ketiga , yang dilakukan ialah Kristalisasi yaitu pembentukkan Kristal , terjadi bila zat berubah dari bentuk gas kebentuk padat , atau dari bentuk cair ke bentuk padat. Prinsip pemisahan ini adalah perbedaan titik didih , dimana titik didih air lebih rendah sehingga menguap terlebih dahulu.
-          Keempat , yang dilakukan ialah Sublimasi yaitu metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fase cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. Prinsip pemisahan ini adalah perbedaan titik uap naftalena yang lebih rendah sehingga menyublim terlebih dahulu.
-          Kelima , yang dilakukan ialah Ekstraksi yaitu pemisahan padatan dari suatu campuran berbentuk padatan , dengan cara menambahkan pelarut tertentu . Prinsip pemisahan ini adalah perbedaan masa jenis , massa jenis air lebih besar dari minyak sehingga air terletak di bawah dan minyak dilapisan atas.
Campuran adalah suatu bahan yang terdiri atas satu atau lebih zat berlainan yang bergabung menjadi satu , yang masih mempunyai sifat asalnya. Campuran terdiri dari campuran Homogen dan campuran Heterogen.
Campuran homogen disebut juga larutan. Fasenya tidak bisa dibedakan , antara pelarut dan zat terlarut sudah merata.Campuran heterogen merupakan campuran yang fasenya dapat dibedakan. Campuran heterogen terbagi menjadi koloid dan suspensi.
Macam-macam Pemisahan dan Pemurnian :
a.       Dekantasi ( Pengendapan )
Proses pemisahan zat padat dari zat cair yang saling tidak larut ( pada temperature tertentu ) dengan cara menuangkan zat cairnya.
b.      Filtrasi ( Penyaringan )
Proses pemisahan zat padat dari zat cair dengan melewatkan campuran melalui penghalang yang berpori.
c.       Kristalisasi
Pembentukkan Kristal , terjadi bila zat berubah dari bentuk gas ke bentuk padat atau dari bentuk cair ke bentuk padat.
d.      Sublimasi
Pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fase cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal.
e.       Ekstraksi
Pemisahan padatan dari suatu campuran berbentuk padatan , dengan cara menambahkan pelarut tertentu.
f.        Rekristalisasi
Salah satu cara pemurnian zat padat yang jamak digunakan , dimana zat-zat tersebut dilarutkan dalam suatu pelarut kemudian dikristalkan kembali.
g.      Sentrifugasi
Pemisahan padatan dari suatu suspense dalam jumlah kecil dengan cara pemusingan yang sangat cepat.
h.      Destilasi
Pemisahan cairan dari suatu larutan dengan cara penguapan dan diikuti dengan proses kondensasi ( Pengembunan ).
Perbedaan kristalisasi dengan rekristalisasi , Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelrutan dalam bahan suatu pelarut dan perbedaan titik beku , kristalisasi ada 2 cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan. Sedangkan Rekristalisasi , terdapat beberapa definisi tentang rekristalisasi yaitu :  1. Suatu proses dimana butir logam yang terdeformasi yang intinya tumbuh sampai butiran asli termasuk di dalamnya. 2. Perubahan stuktur Kristal akibat pemanasan pada suhu kritis.
Prinsip LIKE DISSLOVED LIKE , sebuah prinsip kelarutan dimana , suatu zat hanya akan larut pada pelarut yang sesuai. Dengan kata lain , zat yang bersifat polar akan larut pada pelarut polar dan suatu zat non polar pun akan larut pada pelarut yang non polar. ( Fathelvi Mudaris , 2009 ).
Aplikasi dari metode Pemurnian dan Pemisahan ialah :
-          Dekantasi untuk pemurnian air dari campuran pasir.
-          Filtrasi untuk pemurnian air dari campuran kapur tulis.
-          Kristalisasi untuk pemurnian NaCl dari air.
-          Sublimasi untuk pemurnian Naftalena dari NaCl , dan
-          Ekstraksi untuk pemurnian minyak goring dari H2O ( air ).


BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan tentang Pemisahan dan Pemurnian dapat disimpulkan:
-    Faktor-faktor yang mempengaruhi daya larut adalah dapat diketahui dari massa jenis zat yang digunakan , serta ukuran zat / partikel yang digunakan.
-    Prinsip-prinsip dalam Pemisahan dan Pemurnian yaitu perbedaan ukuran partikel , perbedaan berat jenis partikel , perbedaan titik didih , serta perbedaan kepolaran serta massa jenisnya.
-    Metode-metode yang digunakan dalam Pemisahan dan Pemurnian yaitu Dekantasi , Filtrasi , Kristalisai , Sublimasi , Ekstraksi dan lain-lain tergantung dari jenis campuran yang dipisahkan.

5.2 Saran
-          Untuk praktikum selanjutnya dapat menggunakan bahan-bahan yang lebih variatif dalam sebuah percobaan , agar dapat dilakukan perbandingan antara zat yang satu dengan zat yang lain. Contohnya seperti menggunakan gula dan garam.
-          Untuk praktikum selanjutnya mungkin dapat menggunakan kapur tulis yang berwarna lain, seperti warna hijau , atau kuning untuk dapat mengetahui apakah ada perbedaan hasil antara kapur tulis berwarna dengan yang tak berwarna.

DAFTAR PUSTAKA

No comments:

Post a Comment