TUGAS RANGKUMAN BAB 4
“ANALISA TUGAS”
DOSEN : IRWAN BASTIAN
MATA
KULIAH : INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER
ANGGOTA KELOMPOK :
RANGGA MALELA(17113273)
RICHAD RIVANTO DAVID(17113594)
ROMADHONI PUTRA R (18113061)
ROSITA AULIA(18113097)
KELAS : 3KA35
FAKULTAS
: ILMU KOMPUTER
JURUSAN
: SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015-2016
ANALISA
TUGAS
1. ANALISA
TUGAS
A. Analisa tugas adalah proses menganalisa bagaimana
manusia melaksanakan tugas dengan sistem yang ada. Contoh :
Membersihkan rumah.
Urutan Perintah Membersihkan Rumah.
1. ambil
vacuum cleaner;
2. pastikan
sambungannya tepat;
3. bersihkan
ruangan;
4. jika
kantung debu penuh, kosongkan;
5. simpan
vacuum cleaner dan peralatan.
B. Teknik
(Pendekatan) untuk Analisa Tugas:
1.
Dekomposisi Tugas;
Memilah tugas ke
sub-tugas beserta urutan pelaksanaannya.
Teknik analisa tugas umumnya
membuat dekomposisi tugas untuk mengekspresikan aksi yang harus dilakukan,
seperti pada contoh di atas. Salah satu pendekatan yang sering digunakan adalah
hierarchical task analysis (HTA). Output HTA adalah hirarki tugas dan sub-task
dan juga plans (rencana) yang menggambarkan urutan dan kondisi (syarat) suatu
sub-tugas dilaksanakan.
0. Urutan Perintah dalam Membersihkan Rumah.
1. ambil vacuum cleaner;
2. pastikan sambungannya tepat;
3. bersihkan ruangan;
3.1. bersihkan ruang aula;
3.2. bersihkan ruang tamu;
3.3. bersihkan ruang tidur;
4. kosongkan kantung debu;
5. simpan vacuum cleaner dan peralatan;
Rencana 0 : lakukan 1 – 2 – 3 – 5 berurutan. Jika kantung debu
penuh lakukan 4.
Rencana 3 : lakukan 3.1, 3.2 atau 3.3 dimulai dari mana saja
tergantung ruangan yang mana yang perlu dibersihkan.
Rencana 3 dapat dibuat lebih spesifik lagi:
Rencana 3 : lakukan
3.1 setiap hari;
3.2 seminggu sekali dan;
3.3 jika ada tamu yang berkunjung;
Untuk membatasi proses sampai ke tugas yang mendasar, maka perlu
diterapkan stopping rule. Sebagai contoh :
0. dalam keadaan darurat
1. baca alarm;
2. susun daftar tindakan korektif yang tepat;
3. lakukan tindakan korektif.
2. Analisa Berbasis Pengetahuan;
Dimulai dengan mendaftar
semua objek dan aksi yang terlibat dalam tugas dan kemudian membangun
taksonominya, mirip seperti apa yang dilakukan pada bidang biologi : hewan
termasuk dalam invertebrata dan vertebrata, hewan vertebrata adalah ikan,
burung, reptil, amphibi, atau mamalia, dan seterusnya
Tujuannya untuk memahami
knowledge yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas.
Co :
Pembuatan Taksonomi () dapat dilihat seperti contoh dibawah ini :
Alat-Alat Kontrol Motor.
·
Sistem Kemudi
§ Roda kemudi, Alat
Pengukur.
·
Mesin/Kecepatan
§ Langsung à Tombol Pengapian, pedal
gas, rem kaki.
§ Persneling à Kopling, Tongkat
Persneling.
·
Pencahayaan
§ Eksternal à Lampu besar, Lampu bahaya.
§ Internal à Lampu penunjuk
Pertimbangan dalam Pembuatan
proses Taxonomi nya seperti diatas ini adalah, dalam Pembuatan Hirarkinya dan
bagaimana Menggunakannya. Jika Analisa di perpanjang ke masalah pengemudian
mobil, maka akan sangat dibutuh kan beberapa objek tambahan. Seperti Kunci mobil, marka jalan dll.
Prosedur Terbaik :
A. Mendaftarkan
semua item sebisa mungkin, lalu di pilah pilah yang mana yang diperlukan.
B. Setelah
itu mulai pembuatan kelompok nya.
Tergantung pada penggunaan
analisa tugas yang diharapkan struktur
yang dibangun dapat berbeda. Co : Menurut pandangan pengendara mobil rem
(brake) dan gas (Accelerator) melakukan tugas nya yang berhubungan awalopun tidak terkoneksi
secara mekanik.
CATATAN:
Perbedaan Taksonomi Aksi dengan HTA
:
A. Taksonomi
: generisitas, kemiripan tugas sederhana satu dengan lainnya
B. HTA :
dekomposisi „bagaimana melakukannya‟, mengenai urut-urutan tugas sederhana
untuk melaksanakan tugas tunggal yang lebih tinggi.
3. Entity-Relationship Based
Techniques.
Diadopsi dari desain database.
Dalam database, entitas yang dipilih untuk analisa adalah yang diharapkan untuk
direpresentasikan pada sistem komputer. Dalam analisa tugas, jangkauan entitas
tidak terbatas pada komputer entitas termasuk objek fisik, aksi yang dilakukan
dan manusia yang melaksanakannya.
Objek juga dapat berbentuk komposit
dimana membentuk mengandung lebih dari satu objek. Seperti pada pendekatan
pengetahuan pusat analisa masalah objek dan aksi, tetapi penekanannya pada
hubungan antaranya, ketimbang ‘kemiripan ‘nya.
Contoh : Perusahaan pasar perkebunan
Untuk
entitas objek :
Objek Pompa3 sederhana – pompa
irigasi
Attributes :
Status : on/off/rusak
Kapasitas : 100 liter/menit
Penekanannya bukan untuk
menghasilkan representasi mesin, melainkan untuk menjelaskan partisipasinya
dalam tugas manusia dan komputer.
2. SUMBER
INFORMASI & PENGUMPULAN DATA
Analisa tugas memungkinkan kita
membuat suatu struktur data mengenai tugas, yang hasilnya akan baik jika sumber
daya nya baik pula. Proses analisis data tidak semata-mata mengumpulkan,
menganalisis, mengorganisasikan data, dan mempresentasikan, kadangkala kita
harus kembali melihat sumber data.
Sumber
Data
1. Dokumentasi
Buku Petunjuk.
Contoh : Buku Petunjuk mengenai penggunaan peralatan
komputer.
2. Observasi
A. Di lapangan : Analisis dapat mengetahui kondisi
sebenarnya dair proses pengerjaan tugas.
B. Di laboratorium : Analisis dapat lebih mengenalikan
lingkungan, tersedia fasilitas yang lebih baik.
3. Interviews
( Wawancara )
A. Bertanya pada Ahli yang cepat mendapat Infromasi.
B. Dilakukan setelah Observasi
C. Hasil Observasi di refleksikan dengan Wawancara,
untuk mngetahui prilaku yang diinginkan atau tidak.
4. Analisa
Awal
A. Mendaftarkan Objek dan aksi dasar, mencari kata
benda yang akan menjadi objek dan kata kerja yang akan menjadi aksi.
B. Tidak mudah mengelai posisi objek dan aksi dalam
dokumen yang dijelaskan secara implisit.
5. Sorting
dan Klasifikasi
Beberapa analisis melakukan Sorting dan Klasifikasi
sendiri dan adaj yang dibantu oleh Ahli Bidang.
3. MENGGUNAKAN
ANALISA TUGAS UNTUK DESAIN
A. Manual dan Pengajaran
Untuk menyusun manual/bahan
pengajaran digunakan HTA (hierarchical task analysis).
B. Mendapatkan
Kebutuhan dan Merancang Sistem
Analisis tugas membantu pendefinisian
kebutuhan dalam dua hal, yaitu :
A. Obyek dan tugas-tugas apa saja yang
ada di sistem yang akan diakomodasikan di sistem baru.
B. Fitur apa yang akan diperbaharui.
C. Merancang
Interface yang Rinci
A. Taksonomi tugas atau obyek dapat
digunakan untuk merancang menu.
B. Tugas-tugas utama dapat dijadikan
menu utama/tingkat atas, subtugas dibawahnya dijadikan submenu yang berkaitan,
dst.
C. Tampilan menu alternatif dapat
disesuaikan dengan tugas dan peran (role) dari user.
No comments:
Post a Comment