Makalah
Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar
Oleh
Rangga Malela
17113273
1 KA 33
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI
BEKASI
2014
[1]KEKALUTAN MENTAL
Pengertian
kekalutan mental
Gangguan
Mental di sebut juga Kekalutan mental, Kekacauan Mental, penyakint mental, atau Gangguan Mental.
Menurut Kartini Kartono (1989), yang di
sebut dengan gnagguan mental adalah bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental
atau kesehatan mental, yang disebabkan oleh kegagalan mereakshinya mekanisme
adaptasi dari fungsi-fungsi kejiawaan terhadap stimulus ekstern dan
ketegangan-ketegangan seghingga muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur
dari satu bagian, satu organ, atau system kejiwaan/mental.
Jp Chaplin (1981) berpendapat bahwa
gangguan mental adalah sebarang ketidakmampuan menyesuakian diri yang
mengakibatkanorang menjadi tidak memiliki suatu kesanggupan, penyebab awal
penyakit/kekacauan tersebut dapat besifat psikogenik atau organis dan mencakup
baik reaksi-reaksi psikotis maupun reaksi-reaksi neurotis yang leih serius (
Karitni Kartono, 1989 ).
Gangguan Mental dapat dikatakan sebagai
bentuk gangguan pada ketenangan dan
harmonis dari struktur kepribadian (
Kartini Kartono, 1999).
MenurutKaplan yang mengutip DSM-IV ( Diagnostic and Statistical Manual of
Disorders edisi IV gangguan mental adalah “Masing-masing gangguan mental
dimengerti sebagai suatu sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang secara
klinis bermakna yang terjadi pada seorang individu ydan disertai dengan adanya
individu.
KEKALUTAN
MENTAL
Pengertian
kekalutan mental
Pengertian
kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami
kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya.
Saat mendapat kekalutan mental berarti
seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan mental dan tidak tahu apa yang
mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan mental yang jatuh tersebut tak
jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan mental menjadi tak waras lagi
atau gila.
Karena itu orang yang mengalami kejatuhan
atau kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan moril dari orang-orang dekat
di sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau bahkan teman-teman dekat atau
teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan agar orang tersebut mendapat
semangat lagi dalam hidup.
Gejala-gejala
seseorang mengalami kekalutan mental
Gejala-gejala
permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut ;
ü nampak pada jasmani yang sering
merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
ü nampak pada kejiwaannya dengan rasa
cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
ü Selalu iri hati dan curiga, ada
kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif,
berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri.
ü Komunikasi sosial putus dan ada yang
disorientasi sosial
ü Kepribadian yang lemah atau kurang
percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, (
orang-orang melankolis)
ü Terjadinya konflik sosial – budaya
akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan
masyarakat.
[3]Proses – proses yang diambil oleh sesorang dalam
menghadapii kekalutan mental, sehingga mendorongnya kearah :
Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami
seseorang, akan disikapi untuk mengambil hikmah dari kesulitan yang
dihadapinya, setelah mencari jalan keluar maksimal, tetapi belum mendapatkannya
tetapi dikembalikan kepada sang pencipta yaitu 4JJ1 SWT, dan bertekad untuk
tidak terulang kembali dilain waktu.
Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat
dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin
akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakan.
Contohnya :
ü Agresi, yaitu :
Meluapkan rasa emosi yang tidak terkendali dan cenderung melakukan tindakan
sadis yang dapat mambahayakan orang lain.
ü Regresi, yaitu : Pola reaksi yang primitif atau kekanak-kanakan. (menjerit, menangis dll)
ü Fiksasi, yaitu : Pembatasan pada satu pola yang sama (membisu, memukul dada sendiri dll)
ü Proyeksi, yaitu : Melemparkan atau memproyeksikan sikap-sikap sendiri yang negatif pada
orang lain.
ü Indentifikasi, yaitu : Menyamakan diri dengan sesorang yang sukses dalam imajinasi,
(kecantikan, dengan bintang film .dll)
ü Narsisme, self love yaitu : Merasa dirinya lebih dari orang lain.
ü Autisme yaitu :
Menutup diri dari dunia luar dan tidak puas dengan pantasinya sendiri
Tahap-tahap
ganguan kejiwaan
ü Gangguan jiwa adalah suatu ketidakberesan
kesehatan dengan manifestasi-
manifestasi psikologis atau perilaku terkait dengan penderitaan yang
nyata dan kinerja
yang buruk, dan disebabkan oleh gangguan biologis, sosial, psikologis,
genetik, fisis, atau
kimiawi.
ü Gangguan jiwa mewakili suatu keadaan
tidak beres yang berhakikatkan
penyimpangan dari suatu konsep normatif. Setiap jenis ketidakberesan
kesehatan itu
memiliki tanda-tanda dan gejala-gejala yang khas.
(Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia edisi IV)
atau
DSM-IV-TR (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 4th
edition with text revision).
Terdapat
pula beberapa istilah yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan gangguan jiwa
:
ü Gangguan jiwa psikotik : ditandai
hilangnya kemampuan menilai realitas, ditandai waham (delusi) dan halusinasi,
misalnya schizophrenia.
ü Gangguan jiwa neurotik : tanpa
ditandai kehilangan kemampuan menilai realitas, terutama dilandasi konflik
intrapsikis atau peristiwa \ kehidupan yang menyebabkan kecemasan (ansietas),dengan gejala-gejala
obsesi, fobia, dan kompulsif
ü Gangguan jiwa fungsional : tanpa
kerusakan struktural atau kondisi
biologis yang diketahui dengan jelas sebagai penyebab kinerja yang buruk.
ü Gangguan jiwa organik :
ketidakberesan kesehatan disebabkan oleh suatupenyebab spesifik yang membuahkan
perubahanstruktural di otak, biasanya terkait dengan kinerjakognitif, delirium, atau demensia,
misalnya pada penyakit Pick. Istilah ini tidak digunakan
dalam DSM-IV-TRkarena ia merangkum pengetian bahwa beberapa gangguan jiwa tidak
mengandung komponen biologis atau fungsional
ü Gangguan jiwa sekunder : diketahui
sebagai sutu manifestasi simtomatik dari suatugangguan sistemik, medis atau
serebral, misalnyadelirium yang disebabkan oleh penyakit infeksi otak.
Tahap-tahap
gangguan kejiwaan adalah:
ü Gangguan kejiwaan nampak dalam
gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya
ü Kekalutan merupakan titik patah
(mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
ü Krisis ekonomi yang berkepanja gan
telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa, terutama
gangguan kecemasan.
[5]Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental
Kekalutan
mental yang dapat di alami oleh seseorang disebabkan oleh berbagai faktor yang
ada disekitarnya, dalam hal ini termasuk faktor-faktor internal atau dari dalam
orang itu sendiri maupun faktor eksternal atau hal-hal yang ada di lingkungan
sekitarnya, keduanya mengacu kepada konflik dan cara seseorang tersebut
menyelesaikan konflik atau masalahnya.
* Kepribadian yang lemah akibat kondisi
jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal-hal tersebut sering menyebabkan
yang bersangkutan merasa rendah diri, yang berangsur akan menyudutkan kedudukannya
dan menghancurkan mentalnya. Hal ini banyak terjadi pada orang-orang
melankolis.
* Terjadinya konflik sosial-budaya akibat
adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam
masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi, misalnya orang dari
pedesaaan yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dari
masa lalunya yang jaya.
Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami
seseorang akan dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup.
Misalnya, melakukan shalat Tahajud bagi umat Islam waktu malam hari untuk
memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang
dihadapi, atau melakuka kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan
(Dalam pepatah dikatakan; Hendaknya jatuh tupai janganlah sampai jatuh tapai!).
Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat
dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustrasi, yaitu tekanan
batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
No comments:
Post a Comment