Pengertiannya yaitu Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia,
keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar
atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi,
psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah
entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan
dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Membedakan antara keindahan sebagai
suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah banda tertantu yang indah
Sebenarnya sulit bagi kita untuk
menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak
dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah
dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain
keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk.
Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi.
Menurut cakupannya orang harus
membedakan keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan sebagai sebuah benda
tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering
dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal
indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang
dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya
pengertian; yakni
Keindahan dalam arti luas.
Selanjutnya The Liang Gie
menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan.
Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan
Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga
menyenangkan.
Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya
meliputi :
2. Keindahan
dalam arti estetik murni.
Keindahan dalam arti estetik murni
menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dellgan se:gala sesuatu
yang diserapnya.
3. Keindahan
dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti yang terbatas,
mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda
yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna,
bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah
suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara
benda itu dengan si pengamat.
Nilai estetik.
Dalam rangka teori umum tentang
nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai
salah satu jenis nilai sepertihalnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai
pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segaa sesuatu yang tercakup
dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu relaitas
psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat
dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang
dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai terbukti letak benarannya.
Membedakan nilai ekstrinsik dan
nilai instrinsik
Nilai
ekstrinsik
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik
dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya
(”instrumental! Contributory value”), yakni nilai yang bersifat sebagai alat
atau membantu contohnya puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi,
baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik
Nilai
intrinsik
Nilai intrinsik adalah sifat baik
dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi
kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi yang ingin disampaikan
kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai intrinsik.
Pengertian Tentang Kontemplasi
dan Ekstansi
Keindahan yang didasarkan pada
selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi
Kontemplasi :dasar dalam
diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah
Ekstansi
:dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan
dan menikmati sesuatu
yang
indah.
Renungan
Renungan berasal dari kata renung;
artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan
dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan
seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik dan
teori psikologis.
Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is
an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan
manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang
seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling
terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952). Beliau antara lain
menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama
dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh
melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran
angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud pelbagai
gambaran angan-angan seperti misalnya images warna, garis dan kata. Bagi
seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu
adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalamam estetis seseorang tidak lain
adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan. Seorang tokoh lainnya adalah Leo
Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri
sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah
memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara
dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga
orang-orang mengalami perasaan yang sama.
Teori Metafisik
Teori seni yang bercorak metafisik
merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang
karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan
dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan
(imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya
dunia ide pada tarat yang tertinggi sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih
rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip
realita ilahi. Dan karya seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis
(tiruan) dari realita duniawi.
Teori Psikologis
Para ahli estetik dalam abad modern
menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran
penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan
psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan
keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu
merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari
keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang
dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan Herbert Spencer ( 1820 –
1903 ) menurut Schiller, asal seni adalah dorongan batin untuk bermain-main
(play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan
menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya
kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori penandaan (signification
theory) memandang seni sebagai lambing atau tanda dari perasaan manusia.
Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi
dan dari kata rasi yang artinya cocok, kena benar dan sesuai benar The
Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan bahwa dalam
menciptakan seni ada 2 teori yaitu Teori obyektif dan teori subjektif. Teori
Perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani dipahami pula dalam arti yang
lebih terbatas yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka.
Pengertian Penderitaan dan Contoh tentang Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir
atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan
dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang
ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas
penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang
belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan
merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah
awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Penderitaan yang bersifat lama
atau tidaknya tergantung oleh penyebab penderitaan tersebut. Contoh penderitaan
yang bersifat lama. Kehilangan orang yang penting di dalam kehidupan seseorang.
Sedangkan contoh penderitaan yang bersifat sementara adalah di kecewakanya oleh
seseorang.
Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan
badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat
siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yagn sifatnya
psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan.
Phobia dan Penyebab seseorang merasa
ketakutan
Ketakutan yang berlebih-lebihan yang
tidak pada tempatnya disebut phobia. Banyak sebab yang menjadikan
seseorang merasa ketakutan antara lain: claustrophobia dan agoraphobia,
gamang, ketakutan, kesakitan, kegagalan. Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat
bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam,
yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukkan sebelum phobianya akan hilang.
Sebaliknya ahli-ahli yang merawat
tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu
menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan.
Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si
penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si
penderita sepuluh kali lebih parah.
3 Siksaan yang sifatnya Psikis
Yang pertama ada
Kebimbangan,kebimbanga terjadi ketika seseorang tidak dapat mengambil keputusan
untuk memilih salah satu yang bagus atau baik untuk dirinya dari beberapa
pilihan yang telah ada di pikiran nya,namun beberapa orang yang memegang teguh
prinsip hidupnya maka akan lebih singkat dalam memilih pilihan yang ada dan
bahkan ia pun tidak merasa bimbang
Kedua yaitu Kesepian,Kesepian
berasal dari kata sepi yang bisa diartikan seperti sendiri,tidak mempunyai
teman atau sahabat,tidak ada suara dsb.Orang yang mengalami kesepian biasanya
slalu merasa bahwa dirinya hidup di dunia ini tanpa teman yang bisa di ajak
bicara atau bersosialisasi,salah satu faktor yang menyebabkan kesepian yaitu
kurang nya pergaulan akhirnya membuat dia malu untuk bersosialisasi dengan
teman dan orang sekitarnya,berujung pada rasa kesepian
Ketiga yaitu Ketakutan.Rasa takut
slalu menjadi perasaan yang menyiksa bathin si penderita nya.selama seseorang
tersebut merasa ketakutan,orang tersebut merasa sangat menderita dan berfikir
akan melakuakn apapun agar ia bisa lepas dari rasa takutnya,menurut saya rasa
takut jika di biarkan maka lama kelamaan akan berujung pada kekalutan
mental,bahkan bisa menjadi gangguan kejiwaan atau GILA.
Kekalutan Mental Beserta
Gejala-Gejalanya
Penderitaan batin dalam ilmu
psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan
mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi
persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara
kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental
adalah:
1. nampak pada jasmani yang
sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya
dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, mudah marah
Tahap-tahap Gangguan Kejiwaan.
1.gangguan kejiwaan nampak pada
gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani
2.usaha mempertahankan diri dengan
cara negatif
3.kekalutan merupakan titik patah
(mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan
Sebab-sebab Timbulnya Kekalutan
Mental
1. kepribadian yang lemah
akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
2. terjadinya konflik sosial
budaya
3. cara pematangan batin yang
salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan
sosial.
Proses-proses Kekalutan Mental
Proses-proses kekalutan mental yang
dialami oleh sesorang dapat mendorongnya ke arah berikut ini :
Positif, bila trauma (luka jiwa)
yang dialami seseorang akan dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap
survive dalam hidup. Misalnya, melakukan shalat Tahajud bagi umat Islam waktu
malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi
kesulitan yang dihadapi, atau melakuka kegiatan yang positif setelah kejatuhan
dalam kehidupan (Dalam pepatah dikatakan; Hendaknya jatuh tupai janganlah
sampai jatuh tapai!).
Negatif, bila trauma yang dialami
tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustrasi, yaitu
tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
Penderitaan dan Perjuangan
Setiap manusia pasti mengalami
penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan
manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri
untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan
menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya,
dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau
dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri
maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan. Pembebasan
dan penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah
berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar,
dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dan bahaya dan
malapetaka. Manusia hanya merencanakan dan Tuhan yang menentukan.
Hubungan penderitaan, media massa
dan seniman
Dalam dunia modem sekarang in! kemungkinan
terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan
teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat
manusia menderita. Penciptaan bom atom, reaktor nuklir, pabrik senjata, peluru
kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan
manusia. Hal mi sudah terjadi seperti bom atom di Hiroshima dan Nagasaki,
kebocoran reaktor nuklir di Uni Soviet, kebocoran gas beracun di India.
Penggunaan peluru kendali dalam perang Irak. Beberapa sebab lain yang
menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang.
dan lain-lain. Contohnya ialah tenggelamnya kapal Tampomas Dua di perairan
Masalembo, jatuhnya pesawat hercules yang mengangkut para perwira muda di Condet,
Meletusnya gunung galunggung, perang Irak-Iran. Berita mengenai
penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat
radio, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari
jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat menggugah hati manusia untuk
berbuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dan para dermawan dan
sukarelawan berupa material atau tenaga untuk meringankan penderitaan dan
penyelamatan mereka dan musibah ini. Bantuan-bantuan ini di1akukan secara
perseorangan ataupun melalui organisasi-organisasi sosial, kemudian dikirimkan
atau diantarkan langsung ke tempat-tempat kejadian dan tempat-tempat
pengungsian. Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk
mengomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada
masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan
sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak
kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni,
sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus
keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak bernama Arie
Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan dengan
judul “Arie Hangara”.
Penderitaan dan Sebab-sebabnya
a.Penderitaan yang timbul karena
perbuatan buruk manusia.
Penderitaan yang menimpa manusia
karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan
hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib
buruk. Nasib buruk mi dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata
lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan
takdir, kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia
penyebabnya.
b.Penderitaan yang timbul karena
penyakit, siksaan/azab Tuhan.
Penderitaan manusia dapat juga
terjadi akibat penyakit atau siksaan/azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan
optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak
contoh kasus penderitaan semacam mi dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan
dapat diungkapkan bentuk ini: Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuh
dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun
ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena
kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di Universitas, dan akhirnya
memperoleh gelar Doktor di Universitas Di Sorbone Perancis. Dia adalah Prof.
Dr. Thaha Husen, Guru besar Universitas di Kairo Mesir.
Pengaruh penderitaan.
Orang yang mengalami penderitaan
mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap
yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif
misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh
diri. Sikap mi diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal
kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dan sikap negatif
ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak
punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis
mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dan penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya
bagian dan kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah,
bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa,
ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu
tiri; anti kekerasan, ia berjuang menentang kekerasan, dan lain-lain.
Pengertian dan Makna Keadilan
Adil, memang susah bagi kita semua
untuk berlaku adil. Adil yang mempunyai pengertian menempatkan sesuatu pada
tempatny sesuai dengan porsi dan kapasitasnya dalam berbagai hal. Sedangkan
menurut sebagian masyarakat adil merupakan pembagian yang sama rata tanpa
memperhatikan porsi dan kapasitasnya dalam sesuatu hal. Keadilan merupakan
suatu hasil pengambilan keputusan yang mengandung kebenaran, tidak memihak,
dapat dipertanggung jawabkan dan memperlakukan setiap orang pada kedudukan yang
sama di depan hukum. Perwujudan keadilan dapat dilaksanakan dalam ruang lingkup
kehidupan masyarakat, bernegara dan kehidupan masyarakat intenasional. Keadilan
dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang tidak berdasarkan
kesewenang-wenangan. Keadilan juga dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang
didasarkan norma-norma, baik norma agama maupun hukum. Keadilan ditunjukkan
melalui sikap dan perbuatan yang tidak berat sebelah dan memberi sesuatu kepada
orang lain yang menjadi haknya. Untuk membina dan menegakkan keadilan kita
sebaiknya mengetahui berbagai aturan yang tercermin dalam berbagai teori. Ada
tiga orang filsuf terkenal yang mengemukakan teorinya mengenai keadilan
tersebut. Ketiga filsuf itu adalah Aristoteles, Plato dan Thomas Hobbes.
Teori keadilan menurut Aristoteles
Dalam teorinya, Aristoteles mengemukakan lima jenis perbuatan yang dapat
digolongkan adil. Kelima jenis keadilan yang dikemukakan Aristoteles adalah
sebagai berikut:
a. Keadilan komutatif. Keadilan
secara komutatif adalah perlakuan terhadap seseorang dengan tidak melihat
jasa-jasa yang dilakukannya.
b. Keadilan distributif. Keadilan
distributif adalah perlakuan terhadap seseorang sesuai dengan jasa-jasa yang
telah dilakukannya.
c. Keadilan kodrat alam. Keadilan
kodrat alam adalah memberi sesuatu sesuai dengan yang diberikan orang lain
kepada kita.
d. Keadilan konvensional. Keadilan
secara konvensional adalah keadilan apabila seorang warga negara telah menaati
segala peraturan perundang-undangan yang telah diwajibkan.
e. Keadilan menurut teori perbaikan.
Perbuatan adil menurut teori perbaikan apabila seseorang telah berusaha
memulihkan nama baik orang lain yang telah tercemar.
Teori keadilan menurut Plato
Dalam teorinya, plato mengemukakan
dua jenis keadilan. Kedua jenis keadilan itu adalah:
a. Keadilan moral. Suatu perbuatan
dapat dikatakan adil secara moral apabila telah mampu memberikan perlakuan yang
seimbang antara hak dan kewajibannya.
b. Keadilan prosedural. Suatu
perbuatan dikatakan adil secara prosedural apabila seseorang telah mampu
melaksanakan perbuatan adil berdasarkan tata cara yang telah diharapkan.
Keadilan adalah kata jadian dari kata “adil” yang terambil dari bahasa Arab ”
‘adl”. Kamus-kamus bahasa Arabmenginformasikan bahwa kata ini pada mulanya
berarti “sama”. Persamaan tersebut sering dikaitkan dengan hal-hal yang
bersifat imaterial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “adil” diartikan:
tidak berat sebelah/tidak memihak,berpihak kepada kebenaran, dan
sepatutnya/tidak sewenang-wenang. “Persamaan” yang merupakan makna asal kata “adil”
itulah yang menjadikan pelakunya “tidak berpihak”, dan pada dasarnya pula
seorang yang adil “berpihak kepada yang benar” karena baik yang benar maupun
yang salah sama-sama harus memperoleh haknya. Dengan demikian, ia melakukan
sesuatu “yang patut” lagi “tidak sewenang-wenang”.
1 Contoh Keadilan
Pada saat kita membeli 1 Potong Kue
berbentuk Lingkaran dan akan kita bagikan kepada 2 adik kita kita tidak boleh
memberi kepada sang adik kita yang satu lebih banyak dibanding adik kita yang
kedua karena itu contoh ketidak adilan dalam pembagian kue
Keadilan Sosial
Menjelaskan 1 Sila dalam Pancasila
yang ada hubungannya dengan keadilan sosial
Keadilan merupakan sila kelima dari
pancasila yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Para
pemimpin membuat perumusan pancasila dengan berbagai uraian, seperti dari Bung
Hatta dalam uraiannya mengenai sila “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”, menulis sebagai berikut “Keadilan sosial adalah langkah yang
menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.” Selanjutnya
diuraikan bahwa para pemimpin Indonesia yang menyusun UUD 45 percaya bahwa
cita-cita keadilan sosial dalam bidang ekonomi ialah dapat mencapai kemakmuran
yang merata.
5 Wujud Keadilan Sosial yang di
Perinci dalam Perbuatan dan Sikap
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Sikap adil terhadap sesama,
menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang
lain.
3. Sikap suka memberi pertolongan
kepada orang yang memerlukan
4. Sikap suka bekerja keras.
5. Sikap menghargai hasil karya
orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
8 Jalur pemerataan yang merupakan
asas Keadilan Sosial
1) Pemerataan pemenuhan kebutuhan
pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang, dan perumahan.
2) Pemerataan memperoleh pendidikan
dan pelayanan kesehatan.
3) Pemerataan pembagian pendapatan.
4) Pemerataan kesempatan kerja.
5) Pemerataan kesempatan
berusaha.
6) Pemerataan kesempatan
berpatisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
7) Pemerataan penyebaran pembangunan
di seluruh wilayah tanah air.
8) Pemerataan kesempatan memperoleh
keadilan.
Berbagai Macam Keadilan.
Macam-macam keadilan.
Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan
clan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat clan
menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan
pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the
gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya
keadilan legal. Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi
tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat.
Keadilan terwujud dalam masyarakt bilamana setiap anggota masyarakat melakukan
fungsinya secara balk menurut kemampuannya. Fungsi penguasa ialah
membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing orang sesuai
dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan urusan yang
tidak cocok baginya. Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap
pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan
menciptakan pertentangan dan ketidakserasian. Misalnya, seorang pengurus
kesehatan mencampuri urusan pendidikan, atau seorang petugas pertanian
mencampuri urusan petugas kehutanan. Bila itu dilakukan maka akan terjadi
kekacauan.
B. Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan
akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal
yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated
equally). Sebagai contoh, Budi bekerja selama 30 hari sedangkan Doni bekerja 15
hari. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu
perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Budi menerima Rp.100.000,-
maka Doni harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi
sama, justru hal tersebut tidak adil dan melenceng dari asas keadilan.
Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara
ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian
keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua
tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak
atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Pengertian Kejujuran.
Kata jujur adalah kata yang
digunakan untuk menyatakan sikap seseorang. Bila seseorang berhadapan dengan
suatu atau fenomena maka seseorang itu akan memperoleh gambaran
tentang sesuatu atau fenomena tersebut. Bila seseorang
itu menceritakan informasi tentang gambaran tersebut kepada
orang lain tanpa ada “perubahan” (sesuai dengan realitasnya ) maka sikap yang
seperti itulah yang disebut dengan jujur.
Hakekat Kejujuran.
Sesuatu atau fenomena yang dihadapi
tentu saja apa yang ada pada diri sendiri atau di luar diri sendri. Misalnya
keadaan atau kondisi tubuh, pekerjaan yang telah atau sedang serta yang akan
dilakukan. Sesuatu yang teramati juga dapat mengenai benda, sifat dari benda
tersebut atau bentuk maupun model. Fenomena yang teramati boleh saja yang
berupa suatu peristiwa, tata hubungan sesuatu dengan lainnya. Secara sederhana
dapat dikatakan apa saja yang ada dan apa saja yang terjadi. Perlu juga
diketahui bahwa ada juga seseorang memberikan berita atau informasi sebelum
terjadinya peristiwa atau fenomena. Misalnya sesorang mengatakan dia akan hadir
dalam pertemuan di sebuah gedung bulan depan. Kalau memang dia hadir pada waktu
dan tempat yang telah di sampaikannya itu maka seseorang itu bersikap jujur.
Dengan kata lain jujur juga berkaitan dengan janji. Disini jujur berarti
mencocokan atau menyesuaikan ungkapan (informasi) yang disampaikan dengan
realisasi (fenomena).
Mungkin kita pernah melihat atau
memperhatikan Tukang bekerja. Dia bekerja berdasarkan sebuah pedoman kerja.
Dalam pedoman kerja (tertulis atau tidak) ada ketentuan sebuah perbandingan
yakni 3 : 5. Tapi dalam pelaksanaan kerja Tukang tersebut tidak mengikuti angka
perbandingan itu, dia membuat perbandingan yang lain yakni 3 : 6, Peristiwa ini
jelas memperlihatkan si Tukang tidak mengikuti ketentuan yang ada dalam pedoman
kerja. Dengan demikian berarti si Tukang tidak bersikap jujur. Dalam kasus ini
sang Tukang tidak berusaha menyesuaikan informasi yang ada dengan fenomena
(tindakan yang dilaksanakan ). Kejujuran juga bersangkutan dengan pengakuan.
Dalam hal ini kita ambil contoh , orang Eropa membuat pernyataan atau menyampaikan
informasi, bahwa ….orang pertama sekali yang sampai ke Benua Amerika adalah
Cristofer Colombus…Padahal menurut sejarah yang berkembang, sebelum Colombus
mendarat di Benua Amerika telah sampai kesana armada Laksmana Cheng ho. Artinya
apa, tidak ada pengakuan. Dalam hal ini kita juga melihat persoalan kesesuaian
antara fenomena (realitas) dengan informasi yang disampaikan. Jadi dari uraian
di atas dapat diambil semacam rumusan, bahwa apa yang disebut dengan jujur
adalah sebuah sikap yang selalu berupaya menyesuaikan atau mencocokan antara
Informasi dengan fenomena. Dalam agama Islam sikap seperti inilah yang
dinamakan shiddiq. Makanya jujur itu ber-nilai tak terhingga
Pengertian Kecurangan.
Yang dimaksud dengan kecurangan
(fraud) sangat luas dan ini dapat dilihat pada butir mengenai kategori
kecurangan. Namun secara umum, unsur-unsur dari kecurangan (keseluruhan unsur
harus ada, jika ada yang tidak ada maka dianggap kecurangan tidak terjadi)
adalah:
a. Harus terdapat salah pernyataan
(misrepresentation)
b. dari suatu masa lampau (past)
atau sekarang (present)
c. fakta bersifat material (material
fact)
d. dilakukan secara sengaja atau
tanpa perhitungan (make-knowingly or recklessly)
e. dengan maksud (intent) untuk
menyebabkan suatu pihak beraksi.
f. Pihak yang dirugikan harus
beraksi (acted) terhadap salah pernyataan tersebut (misrepresentation)
g. Yang merugikannya
(detriment).
Kecurangan dalam tulisan ini
termasuk (namun tidak terbatas pada) manipulasi, penyalahgunaan jabatan,
penggelapan pajak, pencurian aktiva, dan tindakan buruk lainnya yang dilakukan
oleh seseorang yang dapat mengakibatkan kerugian bagi organisasi/perusahaan.
Sebab-sebab orang melakukan
kecurangan.
Kecurangan menyebabkan manusia
menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan
agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila
masyarakat sekelilingnya hidup menderita. Bermacam-macam sebab
orang melakukan kecurangan, ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya
ada empat aspek yaitu:
1. aspek ekonomi
2. aspek kebudayaan
3. aspek peradaban
4. aspek teknis
Ada beberapa faktor yang dapat
menimbulkan kecurangan antara lain :
1. Faktor ekonomi. Setiap berhak
hidup layah dan membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut
kita sebagai mahluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan
hal – hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan.
Menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan semu tanpa melihat orang lain
disekelilingnya.
2. Faktor Peradaban dan Kebudayaan
sangat mempengaruhi dari sikapdan mentalitas individu yang terdapat didalamnya
“system kebudayaan” meski terkadang halini tidak selalu mutlak. Keadilan dan
kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas.
Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hamper pada
setiapindividu didalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan
bahkan menegakan keadilan.
3. Teknis. Hal ini juga sangat dapat
menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat
bersikapadil,kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga
sangat sulit sekali untuk dilakukan. Atau bahkan mempertahankan keadilan kita
sendiri harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan
orang lain. Dengan kata lian kita sebagai bangsa timur yang sangat sopan dan
santun.
4. dan lain sebagainya.
Macam-macam perhitungan dan
Pembalasan.
Pembalasan ialah suatu reaksi atas
perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan
yang seimbang, tingkah laku yang serupa, dan tingkah laku yang seimbang.
Pembalasan Frontal dengan melakukan serangan langsung seperti kata-kata kasar
bahkan perlawanan fisik Perhitungan di muka hukum dengan menaaati peraturan
bersaing dimuka hukum antara yang dilaporkan dan pihak pelapor.
Pengertian tentang nama baik
Nama baik merupakan tujuan utama
orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga
dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi
orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai
harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau
perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah
laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu,
antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara
menghadapi orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada
hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala
kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau
tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus
tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan
harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan
kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh
kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela,
tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk
Hakekat pemulihan nama Baik.
Pada hakikatnya pemulihan nama baik
itu adalah kesadaran yang disadari oleh manusia karena dia melakukan kesalahan
di dalam hidupnya, bahwa perbuatan yang dia lakukan tersebut tidak sesuai
dengan norma – norma atau aturan – aturan yang ada di negeri ini, selain itu
perbuatan yang menyebabkan hilangnya nama baik seseorang adalah karena
perbuatan yang mereka lakukan itu tidak sesuai dengan aklakul karimah (akhlak
yang baik menurut sifat – sifat Rasulullah SAW).
Pengertian Pembalasan.
Pembalasan ialah suatu reaksi atas
perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan
yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan
disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan
yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yagn penuh kecurigaan menimbulkan balasan
yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan
mahluk sosial. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk
mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang
menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang
melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia. Oleh karena itu manusia
tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia
berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan
kewajiban itu adalah pembalasan.
Penyebab Pembalasan.
Pembalasan terjadi karena adanya
sesuatu kesalahpahaman atau tindakan yang seharusnya tidak dilakukan, maka antara
satu kubu dengan kubu yang lain menimbulkan rasa dendam yang sama dengan
perlakuan yang sejenis. Contoh cika mencuri uang adiknya, dan pada akhirnya
kecurangan cika terbongkar oleh adiknya, maka adiknya akan membalas dengan
balasan yang setimpal. Penyebab tejadinya pembalasan adalah karena terjadinya
tingkat rasa balas dendam karena sakit hati yang terlalu tinggi, sehingga
selalu teringat dan menyebabkan seseorang ingin melakukan pembalasan.
Contoh Pembalasan
Dalam suatu pekerjaan adanya rasa
saling kecemburuan antar karyawan yang dimana hal itu secara tidak langsung
mengambil objek yang di kerjakan, maka dari semua itu akan timbul di dalam
dirinya yang hanya mementingkan objek itu sendiri, artinya suatu pembalasan
terjadi karena adanya seorang yang memulai secara curang/licik, maka pihak yang
bersangkutan akan memulai pembalasannya dari apa yang sudah di ambil.
Manusia dan Pandangan Hidup
Pengertian Pandangan Hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan
hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa
depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup.
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan,
pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu
merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu
dan tempat hidupnya.
Macam-macam Sumber Pandangan Hidup
Pandangan hidup banyak sekali
macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan
berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
Pandangan hidup yang berasal dari
agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan
norma yang terdapat pada negara tersebut. Pandangan hidup hasil renungan yaitu
pandangan hidup yang relatif kebenarannya Setiap manusia mempunyai pandangan
hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa
depanseseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang
dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjukhidup di dunia. Pendapat atau
pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman
sejarahmenurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu
bukanlah timbul seketika atau dalam waktuyang singkat saja, melainkan melalui
proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat
diujikenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga
diakui kebenarannya. Atas dasar itu manusiamenerima hasil pemikiran itu sebagai
pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.Pandangan
hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :1.Pandangan hidup yang
berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya2.Pandangan
hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada suatuNegara3.Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup
yang relatif kebenarannya.Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok
orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka panandanganhidup itu disebut
ideology. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsure-unsur yaitu :
cita-cita, kebajikan, usaha,keyakinan/kepercayaan. CIta-cita ialah apa yang
diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan.Tujuan yang
hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia
makmur, bahagia, damai,tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang
dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan
akal, kemampuan jasmana, dan kepercayaan kepada Tuhan.
B. Cita – Cita Menurut kamus umum
bahasa Indonesia, yang disebut cita – cita adalah keinginan, harapan, tujuan
yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan
apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita –
cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan
datang. Pada umumnya cita – cita merupakan semacam garis linier yang makin
tinggi, dengan perkataan lain, cita – cita merupakan keinginan, harapan dan
tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
C. Kebajikan Kebajikan atau kebaikan
atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan
moral, perbuatan yang sesuai dengan norma – norma agama dan etika. Untuk
melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu manusia
sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat dan manusia sebagai
mahluk Tuhan. Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan senditi apa yang
baik dan apa yang buruk. Suara hati selalu memilih yang baik, sebab itu ia
selalu mendesak orang untuk berbuat yang baik bagi dirinya. Sebagai anggota
masyarakat, maka seseorang juga terikat dengan suara masyarakat. Setiap
masyarakat adalah kumpulan pribadi – pribadi, sebagaimana suara hati tiap
pribadi selalu menginginkan yang baik. Sebagai mahluk Tuhan, manusia pun harus
mendengarkan perintah Tuhan. Perintah tuhan selalu memerintahkan agar manusia
berbuat baik dan menghindari perbuatan yang tidak baik.
D. Usaha / Perjuangan Usaha /
perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita – cita. Setiap manusia
harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah
usaha / perjuangan. Perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa
usaha / perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempurna. Apabila manusia bercita
– cita menjadi kaya, ia harus bekerja keras. Apabila seseorang bercita – cita
menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan tekun serta memenuhi semua
ketentuan akademik.
E. Keyakinan / Kepercayaan Keyakinan
/ kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau
kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat,
yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme dan aliran gabungan. Aliran
Naturalisme, hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan
kekuatan tertinggi. Aliran Intelektualisme, dasar aliran ini adalah logika /
akal. Manusia mengutamakan akal, dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar
menurut akal itulah yang baik walaupun bertentangan dengan hati nurani. Aliran
Gabungan, dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuata gaib
artinya kekuatany yang berasal dari Tuhan (percaya adanya Tuhan sebagai dasar
keyakinan). Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar
tidaknya sesuatu.
F. Langkah – Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik Manusia pasti mempunyai
pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan
pandangan hidup itu tergantung pada orang bersangkutan. Ada yang memperlakukan
pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang
memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah – langkah
berpandangan hidup. Adapun langkah – langkah itu sebagai berikut :
Mengenal, merupakan suatu kodrat
bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktifitas hidupnya yang
dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
Mengerti, yang dimaksud dengan mengerti disini adalah mengerti terhadap
pandangan hidup itu sendiri. Menghayati, dengan menghayati pandangan hidup kita
dapat memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan
hidup itu sendiri. Meyakini, merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh
suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya. Mengabdi,
pengabdian merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini
sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima, baik oleh dirinya lebih – lebih
orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaat dari tujuan hidup
yang kita hayati dan yakini tersebut.
Menjelaskan Pandangan Hidup Muslim.
Pandangan hidup Islam dicanangkan
oleh Nabi di Makkah melalui penyampaian wahyu Allah dengan cara-cara yang khas.
Setiap kali Nabi menerima wahyu yang berupa ayat-ayat al-Qur’an, beliau menjelaskan
dan menyebarkannya kemasyarakat. Cara-cara seperti ini tidak sama dengan
cara-cara yang ada pada scientific worldview,dan oleh sebab itu Prof.Alparslan
menamakan worldview Islam sebaai ‘quasi-scientific worldview’. Penjelasan lebih
detail tentang pandangan hidup Islam akan dilakukan kemudian. Proses
pembentukan pandangan hidup melalui penyebaran ilmu pengetahuan diatas akan
lebih jelas lagi jika kita lihat dari proses pembentukan elemen-elemen pokok
yang merupakan bagian dari struktur pandangan hidup itu serta fungsi
didalamnya. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa pandangan hidup dibentuk oleh
jaringan berfikir (mental network) yang berupa keseluruhan yang saling
berhubugan (architectonic whole). Namun, ia tidak merepresentasikan suatu
totalitas konsep dalam pikiran kita. Ketika akal seseorang menerima pengetahuan
terjadi proses seleksi yang alami, dimana pengetahuan tertentu diterima dan
pengetahuan yang lain ditolak. Pengetahuan yang diterima oleh akal kita akan
menjadi bagian dari struktur worldview yang dimilikinya. Meskipun pengetahuan
yang diterima oleh akal manusia itu bersifat acak, namun ia akan terstruktur
dengan sendirinya dalam pikiran manusia. Dari konsep-konsep yang ada dalam diri
manusia maka kita dapat menyusun kedalam beberapa struktur konsep. Professor
Alparslan mengkategorikan struktur pandangan hidup menjadi lima:
1) Struktur tentang kehidupan,
2) Struktur tentang dunia,
3) Struktur tentang manusia,
4) Struktur tentang nilai dan
5) strutktur tentang pengetahuan.
Proses terbentuknya struktur konsep
dalam worldview ini bermula dari struktur tentang kehidupan, yang didalamnya
termasuk cara-cara manusia menjalani kegiatan kehidupan sehari-hari,
sikap-sikap individual dan sosialnya, dan sebagainya. Struktur tentang dunia
adalah konsepsi tentang dunia dimana manusia hidup. Struktur tentang ilmu
pengetahuan adalah merupakan pengembangan dari struktur dunia (dalam
transparent worldview).
Gabungan dari struktur kehidupan,
dunia dan pengetahuan ini melahirkan struktur nilai, dimana konsep-konsep tentang
moralitas berkembang. Setelah keempat struktur itu terbentuk dalam pandangan
hidup seseorang secara transparent, maka struktur tentang manusia akan
terbentuk secara otomatis. Meskipun proses akumulasi kelima struktur diatas
dalam pikiran seseorang tidak selalu berurutan seperti yang disebut diatas,
tapi yang penting kelima struktur itu pada akhirnya menjadi suatu kesatuan
konsepsi dan berfungsi tidak saja sebagai kerangka umum (general scheme) dalam
memahami segala sesuatu termasuk diri kita sendiri, tapi juga mendominasi cara
berfikir kita. Disini dalam konteks lahirnya ilmu pengetahuan di masyarakat,
struktur ilmu pengetahuan merupakan asas utama dalam memahami segala sesuatu.
Ini berarti bahwa teori atau konsep apapun yang dihasilkan oleh seseorang
dengan pandangan hidup tertentu akan merupakan refleksi dari struktur-struktur
diatas.
Sumber :
mahisaajy.blogspot.com/…/pandangan-hidup-seorang-muslim.html
Pengertian Ideologi.
Ideology berasal dari bahasa Yunani
dan merupakan gabungan dari dua kata yaitu edios yang artinya gagasan atau
konsep dan logos yang berarti ilmu. Pengertian ideology secara umum adalah
sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan
sistematis. Dalam arti luas, ideology adalah pedoman normative yang dipakai
oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang
dijunjung tinggi.
Ada beberapa istilah ideology
menurut beberapa para ahli yaitu:
a. Destut De Traacy :istilah
ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy tahun 1796 yang berarti
suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu perubahan institusional dalam
masyarakat Perancis.
b. Ramlan Surbakti membagi dalam dua
pengertian yakni :
1. Ideologi secara fungsional :
seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan Negara
yag dianggap paling baik.
2. Ideologi secara structural :
suatu system pembenaran seperti gagasan dan formula politik atas setiap
kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa.
2 Hak Ideologi.
1. Hak memperoeh
kebebasan
2. Hak memperoleh
perlindungan sebagai warga negara
Pengertian Tentang Cita-cita
Cita-cita menurut definisi adalah
keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang
hidup. tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita itu perasaan hati yang
merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian
atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin
digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita
apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita
itu.
1 Contoh Cita-cita
Cita-citaku menjadi seorang Dokter.
Dokter adalah seseorang yang
mempunyai jasa menyembuhkan pasien atau seseorang yang sedang sakit. Dokter
dapat menyembuhkan penyakit yang diderita pasien. Apabila aku besar nanti, aku
akan menjadi dokter. Karena dokter adalah seseorang yang sangat berjasa. Aku
ingin menjadi dokter karena dapat menyembuhkan pasien yang terkena penyakit.
Dan di saat-saat ini aku akan belajar dengan sepandai-pandainya agar aku dapat
meraih cita-citaku yang ingin menjadi dokter. Karena disaat kita kecil kita
selalu dibahagiakan orang tua. Tapi saat kita akan menjadi orang yang sukses,
kita harus membahagiakan orang tua.
Disaat aku kecil,aku selalu
disayangi orang tua, tapi saat kita sudah besar, kita harus menyayangi orang
tua kita. Aku mempunyai cita-cita menjadi dokter karena saat aku kecil waktu
itu aku sedang sakit dan aku dibawa ke dokter. Dan saat itu aku akan menjadi
dokter karena waktu itu aku sedang melihat seseorang yang kesakitan, dan aku
melihat seorang dokter yang berjuang untuk mengobati pasien itu. Betapa besar
jasa seorang dokter ketika mengobati pasiennya. Dan aku akan belajar
sepandai-pandainya agar aku dapat meraih cita-citaku menjadi dokter.
Dan dokter telah berjuang demi
pasiennya yang sedang sakit. Jasa seorang dokter tak akan aku lupakan. Karena
dokter membantu dan berkorban untuk membantu menyembuhkan penyakit seseorang
yang sedang melawan kesakitan. Tak akan kulupakan jasa seorang dokter yang amat
besar memperjuangkan nyawa seseorang. Jika kau sakit, kau membantu
menyembuhkanku, jasa mu tak ternilai dengan uang. Aku akan mengingat jasa mu
yang mulia, tak akan kulupakan jasamu yang sangat besar.
Jika tak ada kau, orang –orang akan
kesulitan menghadapi penyakit yang dideritanya. Karena itu aku akan menjadi
dokter supaya bisa membantu orang-orang yang kesakitan.
Kebijakan
Kebijakan adalah aturan tertulis
yang merupakan keputusan formal organisasi, yang bersifat mengikat, yang mengatur
perilaku dengan tujuan untuk menciptakan tatanilai baru dalam masyarakat,.
Kebijakan akan menjadi rujukan utama para anggota organisasi atau anggota
masyarakat dalam berperilaku. Kebijakan pada umumnya bersifat problem solving
dan proaktif. Berbeda dengan Hukum (Law) dan Peraturan (Regulation), kebijakan
lebih bersifat adaptif dan intepratatif, meskipun kebijakan juga mengatur “apa
yang boleh, dan apa yang tidak boleh”. Kebijakan juga diharapkan dapat bersifat
umum tetapi tanpa menghilangkan ciri lokal yang spesifik. Kebijakan harus
memberi peluang diintepretasikan sesuai kondisi spesifik yang ada.
Masih banyak kesalahan pemahaman
maupun kesalahan konsepsi tentang kebijakan. Beberapa orang menyebut policy
dalam sebutan ”kebijaksanaan”, yang maknanya sangat berbeda dengan kebijakan.
Istilah kebijaksanaan adalah kearifan yang dimiliki oleh seseorang, sedangkan
kebijakan adalah aturan tertulis hasil keputusan formal organisasi.
Contoh kebijakan adalah: (1)
Undang-Undang, (2) Peraturan Pemerintah, (3) Keppres, (4) Kepmen, (5) Perda,
(6) Keputusan Bupati, dan (7) Keputusan Direktur. Setiap kebijakan yang
dicontohkan di sini adalah bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh obyek
kebijakan. Contoh di atas juga memberi pengetahuan pada kita semua bahwa ruang
lingkup kebijakan dapat bersifat makro, meso, dan mikro.
Analisis kebijakan adalah suatu
aktivitas intelektual dan praktis yang ditujukan untuk menciptakan, menerapkan,
secara kritis menilai, dan mengkomunikasikan substansi kebijakan. Proses
analisis kebijakan terdiri atas tiga tahap utama yang saling terkait, yang
secara bersama-sama membentuk siklus aktivitas yang komplek dan tidak linear.
Faktor-faktor yang menentukan
Tingkah Laku Seseorang
Pertama faktor pembawaan (heriditas)
yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
Faktor kedua yang menentukan tingkah
laku seseorang adalah lingkungan (environ¬ment).
Faktor ketiga yang menentukan
tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pemah diperoleh.
Pengertian Usaha/Perjuangan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras
untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia hams kerja keras untuk kelanjutan
hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Perjuangan untuk
hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan, manusia tidak
dapat hidup sempuma. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia hams kerja
keras. Apabila seseorang bercita-cita menjadi ilmuwan, ia hams rajin belajar
dan tekun serta memenuh semua ketentuan akademik.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan
otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya.
Untuk bekerja keras manusia dibatasi
oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat
kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada
fisik dan keahlian/ketrampilan.
1 Ayat AL-QUR’AN tentang
Usaha/Perjuangan.
Sebagaimana hadist yang diucapkan
Nabi Besar Muhannad S.A.W. yang ditunjukkan kepada para pengikutnya :
“Bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah kamu
seakan-akan kamu akan mati bersok”. Allah berfirman dalam Al-Quran surat
Ar-Ra’du ayat 11 : “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum,
kecuali jika mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”.
3 Aliran Filsafat.
1. Aliran Naturalisme yaitu hidup
manusia dihubungkan dengan kekuaan gaib.
2. Aliran Intelektualisme yaitu
berdsarkan logika atau akal.
3. Aliran gabungan yaitu kekuatan
gaib dan juga akal.
Pengertian Keyakinan atau
Kepercayaan.
Kepercayaan dalam bahasa inggrisnya
dinamakan “trust or believe” ini merupakan suatu bentuk nyata dalam kehidupan
dimana menjadi berharga dari intan berlian sekalipun. Agama pun mengajarkan
pentingnya kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa atau Allah SWT. Ini esensi
penting dalam beragama karena tanpa ini maka keimanan seseorang diragukan.
Orang yang tidak mempercayai Tuhan adalah atheis.
Langkah-langkah Berpandangan Hidup
yang Baik.
1. Mengenal, suatu kodrat manusia
yang merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya.
2. Mengerti, maksudnya mengerti
terhadap pandangan hidup itu sendiri.
3. Menghayati, dengan menghayati
hidup kita memperoleh gambaran yang tapat dan benar mengenai kebenaran
pandangan hidup itu sendiri.
4. Meyakini, merupakan suatu
hal untuk cendeerung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu
tujuan hidupnya.
5. Mengabdi, merupakan sesuatu hal
yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan
diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.
6. Mengamankan, mungkin sudah
merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu pandangan
hidup lalu ada orang lain yang menggangu dan atau menyalahkannya tentu dia
tidak menerima dan bahkan cenderung untuk mengadakan perlawan.
No comments:
Post a Comment